Sanksi Baru Amerika ke Rusia: Membekukan Aset Sekutu Presiden Vladimir Putin

- 25 Februari 2023, 12:05 WIB
Presiden AS Joe Biden.
Presiden AS Joe Biden. /REUTERS/Leah Millis

POTENSI BISNIS - Amerika Serikat pada Jum'at 24 Februari 2023 menambah pasokan senjata ke Ukraina senilai $2 miliar untuk Kyiv.

Tak hanya itu, Amerika juga memberikan sanksi pada Moskow untuk mematikan kemampuan Rusia dalam berperang.

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden mengungmukan jika sanksi tersebut berupa pembatasan pembatasan yang bisa membuat Rusia tidak bisa mempersiapkan perang melawan Ukraina.

 

 

Baca Juga: Joe Biden Bilang Ukraina Tidak Bisa Merebut Kembali Krimea dalam Waktu Dekat

Sanksi Amerika terhadap Rusia kali ini diantaranya:

  1. Pembatasan Visa Anggota Militer Rusia
  2. Membekukan aset sekutu Presiden Vladimir Putin
  3. Melarang Impos alumunium Rusia.
  4. Membatasi aktivitas perbankan dan pembuatan senjata Rusia
  5. Memblack list perusahaan telepon seluler Megafon.

Tindakan tambahan dapat diberlakukan di kemudian hari, kata pejabat AS.

Baca Juga: Makin Memanas, Negara-Negara UE Sepakat Rusia Kena Sanksi Kesepuluh

Amerika juga mengirim sinyal ke China dan negara lain bahwa mereka tidak boleh mencoba membantu Rusia menghindari sanksi tersebut.

"Kami akan memberikan sanksi kepada pelaku tambahan yang terkait dengan industri pertahanan dan teknologi Rusia, termasuk mereka yang bertanggung jawab untuk mengisi kembali stok barang Rusia yang terkena sanksi atau memungkinkan penghindaran sanksi Rusia," kata Gedung Putih sebagaimana dikutip dari Reuters.

Dilain pihak, Anatoly Antonov, yang merupakan duta besar Rusia untuk Amerika Serikat dikutip dari kantor berita Reuters mengungkapkan jika sanksi itu tidak berdampak ke Rusia.

Baca Juga: Percakapan Telepon Putin dan Erdogan Bocor, Begini Isinya

Antonov juga menyebut jika sanksi baru itu "sembrono" dan dirancang untuk membuat Rusia menderita.

"Apakah ada yang benar-benar berpikir bahwa ini adalah cara untuk membuat negara kita meninggalkan kebijakan independennya, memaksanya keluar dari jalur yang dipilihnya untuk membangun dunia multipolar berdasarkan prinsip keamanan yang tak terpisahkan, pada hukum internasional dan Piagam PBB?," sebuah posting di halaman Facebook kedutaan mengutip ucapannya.***

Dapatkan update perkembangan perang Rusia - Ukraina melalui LINK INI.

Editor: Rahman Agussalim

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah