Lebih lanjut, Kartono mengatakan, bahwa sebagai pelopor PRMN terus melakukan trial and error. Sedangkan peniru bisa menjiplak dan menyempurnakan.
Hal tersebut, menjadi tantangan besar agar PRMN selalu lebih baik dari pengekornya.
Oleh sebab itu, Kartono pun mengutarakan, PRMN terus berinovasi menghadapi berbagai tantang yang berdatangan.
Terlebih lagi, PRMN dihadapkan pada ekosistem media digital yang sangat mudah berubah.
Selain itu, Kartono menerangkan terkait potensi pendapatan media massa melalui direct selling, yang sangat menantang karena sampai saat ini keberlangsungan media digital masih banyak bergantung pada programatic ads.
"Dari sisi jurnalisme, kita lihat dari awal sisten rekrut yang sangat beragam menjadi tantang yang berat. Misalnya dari tingkat pendidikan yang sangat beragam," ucapnya.
Kartono beranggapan, bahwa itu cukup kontras dengan sisten rekrutmen yang sangat ketat di media cetak, yang menjadi latar belakang ia sebelumnya.
Dia pun mengatakan, ke depannya akan mempertimbangkan, PRMN akan menyeleksi ulang dan menyempurnakan sistem rekrutmen yang sudah berjalan.
Marwah Media sebagai Rujukan Informasi Terpercaya
Kartono menegaskan, dalam menjalankan bisnis media, standar profesional jurnalistik tidak boleh dilupakan.