Benar Adanya Gas Air Mata Kedaluwarsa dalam Tragedi Kanjuruhan, Humas Polri Mengaku Belum Tahu Jumlahnya

- 10 Oktober 2022, 19:30 WIB
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo membenarkan adanya penggunaan gas air mata kedaluwarsa pada tragedi Kanjuruhan./
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo membenarkan adanya penggunaan gas air mata kedaluwarsa pada tragedi Kanjuruhan./ /PMJ News

Gas air mata kedua, yaitu berwarna biru untuk menghalau massa bersifat sedang.

"Jadi, kalau klaster dalam jumlah kecil digunakan gas air mata tingkat sedang," katanya.

Kemudian, gas air mata warna merah dipakai untuk mengurangi massa dalam jumlah besar.

"Jadi, mengutip kata pakar, semua tingkatan ini, CS atau gas air mata dalam tingkat tertinggipun tidak ada yang mematikan," ujar Dedi.

Baca Juga: Sambil Menyelam Minum Air, Bukan Hanya Elsa, Agus Rimba Juga Culik Andin dan Reyna di Ikatan Cinta

Mengenai gas air mata kedaluwarsa, Dedi menyebutkan setiap gas air mata mempunyai batas waktu penggunaan, tetapi berbeda dengan kedaluwarsa pada makanan yang menimbulkan jamur dan bakteri hingga bisa mengganggu kesehatan.

Gas air mata yang berbahan dasar kimia, lanjut Dedi, kebalikan dari sifat makanan, ketika kedaluwarsa kadar kimianya berkurang.

Sama dengan efektivitas gas air mata ini ketika ditembakkan tidak bisa lebih efektif lagi.

Ketika gas air mata sudah kedaluwarsa ditembakkan akan terjadi partikel-partikel seperti serbuk bedak.

Baca Juga: KKN di Desa Penari bakal Hadir Versi Extended, Produser Sebut Adegan yang Benar-Benar Baru

Halaman:

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah