Penetapan 1 Ramadhan 1443 H Berpotensi Ada Perbedaan, Ini Penjelasan Kemenag

- 29 Maret 2022, 14:40 WIB
Ilustrasi rukyatul hilal/Penetapan 1 Ramadhan 1443 H/2022 M kemungkinan adanya perbedaan antara Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), dan pemerintah. Hal tersebut, disampaikan Kementerian Agama (Kemenag)./
Ilustrasi rukyatul hilal/Penetapan 1 Ramadhan 1443 H/2022 M kemungkinan adanya perbedaan antara Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), dan pemerintah. Hal tersebut, disampaikan Kementerian Agama (Kemenag)./ /PMJ News/

POTENSI BISNIS - Penetapan 1 Ramadhan 1443 H/2022 M kemungkinan adanya perbedaan antara Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), dan pemerintah. Hal tersebut, disampaikan Kementerian Agama (Kemenag).

Kendati begitu, masyarakat diminta tetap menjaga keharmonisan antar umat beragama.

"Terkait awal Ramadhan maka kita harapkan kepada seluruh masyarakat umat Islam untuk tetap menjaga keharmonisan," kata Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag, Adib.

Baca Juga: Perhatikan! Berikut Tips Pola Hidup Sehat saat Puasa Ramadhan

"Meskipun mati kemudian apabila ternyata ada perbedaan dalam penetapan Ramadhan," sambungnya, dikutip dari laman PMJ News.

Menurut Adib, dalam penentuan awal Ramadhan 1443 H dapat dilakukan dengan dua cara.

Antara lain, berdasarkan pada perhitungan ilmu hisab dan rukyatul hilal.

Adapun proses pengamatan terhadap hilal akan dilakukan pada 1 April 2022 mendatang.

Baca Juga: Sidang Isbat Ramadhan 1443 H, Kemenag Sudah Menetapkan 101 Lokasi Titik Rukyatul Hilal di Indonesia

"Jadi pada sidang isbat itulah kita akan menentukan terkait dengan awal bulan Ramadhan 1443. Apakah jatuh pada 2 April atau 3 itu bergantung pada hasil laporan para petugas yang melakukan proses pengamatan terhadap keberadaan hilal di 101 titik seluruh wilayah NKRI," jelasnya.

Dirinya pun mengimbau kepada masyarakat agar terus menerapkan protokol kesehatan (prokes) dalam pelaksanaan ibadah Ramadhan 1443 H/2022 M.

Meskipun sudah dilakukan berbagai pelanggaran prokes di Tanah Air.

"Karena itu pelonggaran dalam kegiatan masyarakat termasuk pelaksanaan ibadah di bulan Ramadhan hendaknya kita sambut dengan tidak euphoria,” tandasnya.***

 
 

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah