Omicron Berbahaya bagi Orang yang Belum Vaksin Covid-19, Simak Penjelasan WHO

- 13 Januari 2022, 12:58 WIB
Ilustrasi. Omicron Berbahaya bagi Orang yang Belum Vaksin Covid-19, Simak Penjelasan WHO. PIXABAY/Alexandra_Koch
Ilustrasi. Omicron Berbahaya bagi Orang yang Belum Vaksin Covid-19, Simak Penjelasan WHO. PIXABAY/Alexandra_Koch /

POTENSI BISNIS - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan, virus Covid-19 varian Omicron tetap menjadi virus yang berbahaya terutama bagi orang yang belum divaksinasi.

Kepala WHO Tedros Adhanom, mengatakan virus Omicron sangat menular terbukti secara ilmiah menyebabkan gejala lebih ringan daripada strain Delta.

Menurutnya, lebih dari 90 negara belum mencapai target vaksinasi Covid-19 minimal 40 persen dari populasi.

Baca Juga: WHO Sebut Vaksin Covid-19 Perlu Diperbarui untuk Lindungi Munculnya Varian Baru

Selain itu, lebih dari 85 persen orang di Afrika juga belum menerima dosis vaksin sama sekali.

"Kita tidak boleh membiarkan virus ini naik bebas, terutama ketika begitu banyak orang di seluruh dunia belum divaksinasi," kata Tedros dalam konferensi pers WHO, dikutip PotensiBisnis.com dari laman PMJ News, Kamis, 13 Januari 2022.

Dalam laporan epidemiolog mingguan WHO, tercatat kasus positif Covid-19 di dunia meningkat hingga 55 persen, atau 15 juta kasus baru hanya dalam 7 hari, pada Selasa, 11 Januari 2022.

Baca Juga: Intip Potret Pemain Baru Ikatan Cinta Season 2, Frenda Hwang bakal Bantu Kejahatan Irvan?

Sejak 3 Januari 2022 hingga 9 Januari 2022, angka tersebut menjadi kasus mingguan terbanyak sejak pandemi terjadi.

Tedros menjelaskan, lonjakan kasus positif Covid-19 di dunia saat ini disebabkan paparan varian Omicron.

"Lonjakan besar dalam infeksi ini didorong oleh varian Omicron yang dengan cepat menggantikan delta di hampir semua negara," ujarnya.

Baca Juga: Makin Kuat dalam Inovasi Digital Banking, BRI Raih Berbagai Penghargaan

Menurut Teros, mayoritas orang yang dirawat di rumah sakit di seluruh dunia dengan Covid-19 tidak divaksinasi.

"Maka dari itu, jika penularan tidak dibatasi, ada risiko lebih besar varian baru kembali muncul yang bahkan bisa lebih menular, dan lebih mematikan dari Omicron," jelas Tedros.

Sebagai informasi, sebelumnya WHO menyampaikan, saat ini vaksin Covid-19 mungkin perlu diperbarui.

Baca Juga: Ratusan Kepala Keluarga di Lebak Banten Terpaksa Harus Kehilangan Tempat Tinggal

Hal itu sebaiknya dilakukan jika ingin memberikan perlindungan berkelanjutan terhadap varian-varian baru virus corona yang muncul, termasuk Omicron.

Kelompok Penasihat Teknis WHO tentang Komposisi Vaksin Covid-19 (TAG-CO-VAC), yang terdiri dari 18 ahli, mengatakan meskipun vaksin yang ada saat ini memberikan perlindungan tingkat tinggi terhadap penyakit parah dan kematian yang disebabkan oleh sejumlah varian Covid-19.

Intinya yang menjadi perhatian kedepannya vaksin dapat mencegah infeksi dan penularan perlu dikembangkan.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah