Network
POTENSI BISNIS - Direktur Jenderal Penyelenggaran Haji dan Umrah, Kementerian Agama (Kemenag), Hilman Latief mengatakan, keputusan jamaah umrah Indonesia pemberangkatan ditunda hingga tahun 2022, diambil setelah pihaknya menggelar rapat dengan Asosiasi Penyelenggara Perjalanan Ibdah Umrah.
Penundaan pemberangkatan jamaah umrah Indonesia tersebut, usai adanya imbauan dari Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) dan arahan Menteri Agaman (Menag) Yaqut Cholil Qoumas agar masyarakat tidak melakukan perjalanan ke luar negeri.
Baca Juga: Kemenag Cabut Izin Operasional Pesantren Milik HW Pelaku Pemerkosa 12 Santriwati di Bandung
"Kami tentu mengutamakan aspek perlindungan jamaah di tenga pandemi Covid-19, terlebih setelah adanya varian baru Omicron," kata Hilman, dikutip dari ANTARA.
"Untuk itu, keberangkatan jemaah umrah Indonesia kembali ditunda hingga awal tahun 2022, kita berhadap kondisi segera membaik," sambungnya.
Menurutnya, secara umum asosiasi PPIU mendukung imbauan pemerintah untuk menunda keberangkatan ke luar negeri.
Baca Juga: Tes Psikologi: Gambar Pertama Kali Dilihat, Bisa Ungkap Kebahagiaan yang Hilang dalam Hidup Anda
Diakuinya ada kekecewaan dan kesedihan, karena rencana umrah sudah lama tertunda.
Akan tetapi semua pihak memahami kondisi pandemi yang belum usai, bahkan muncul varian baru.
"Ada harapan agar tetap ada pemberangkatan, meski jumlah diperkecil. Secara umum asosiasi PPIU memahami dan menaati imbauan untuk tidak ke luar negeri," ujar Hilman.
Baca Juga: Twitter, Meta Facebook dan Tiktok Didenda Rusia, Ini Penyebabnya
Harapannya agar imbauan ini diberlakukan kepada seluruh rencana penerbangan ke luar negeri, tidak hanya umrah saja.
Hilman mengatakan sebagai regulator dan pengawas penyelenggaraan ibadah umrah, Kemenag terus melakukan koordinasi dengan semua pihak terkait untuk terus mengupayakan terselenggaranya ibadah umrah yang sehat dan aman.
Lebih lanjut Hilman, penyelenggaraan umrah di masa pandemi sekaligus menjadi barometer penyelenggaraan ibadah haji tahun 1443 H/2022 M.
"Penundaan ini tentu keputusan yang pahit. Tapi, ini dilakukan demi kebaikan bersama. Kami harap semua bisa memahami dan semoga ada hikmah dari keputusan ini," ujarnya.***
