Aktivitas awan panas guguran masih berpotensi terjadi dikarenakan adanya endapan aliran lava dengan panjang aliran dua km dari pusat erupsi.
Aliran lava itu masih belum stabil dan berpotensi longsor terutama di bagian ujung aliranya, sehingga bisa mengakibatkan awan panas guguran.
"Selain berpotensi terjadi awan panas, potensi terjadinya aliran lahar juga masih tinggi mengingat curah hujan yang cukup tinggi di Gunung Semeru," kata Eko.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan musim hujan masih akan berlangsung selama tiga bulan ke depan.***