Sambut Tahun Baru Islam 2021, 1 Muharram 1443 H Berikut 4 Tradisi Masyarakat di Jawa Barat

- 2 Agustus 2021, 13:19 WIB
Sambut Tahun Baru Islam 2021, 1 Muharram 1443 H Berikut 4 Tradisi Masyarakat di Jawa Barat.*
Sambut Tahun Baru Islam 2021, 1 Muharram 1443 H Berikut 4 Tradisi Masyarakat di Jawa Barat.* /Kabar-Priangan.com/Nanang Sutisna


POTENSI BISNIS – Tak lama lagi umat Islam di Indonesia akan memasuki Tahun Baru Islam atau 1 Muharram 1443 H tepatnya pada 10-11 Agustus 2021.

Biasanya untuk menyambutnya banyak tradisi yang dilakukan, termasuk di masyarakat Jawa Barat (Jabar).

Berbeda dengan perayaan tahun baru Masehi yang seringkali diisi dengan acara-acara yang sifatnya hura-hura seperti konvoi, kembang api, makan-makan, maka perayaan 1 Muharram lebih banyak diisi dengan kegiatan-kegiatan keagamaan dan budaya.

Baca Juga: Tahun Baru Islam 2021 Jatuh Tanggal Berapa? Simak 7 Peristiwa Penting yang Terjadi di Bulan Muharram 1443 H

Begitu pun Jawa Barat, tradisi-tradisi yang biasanya dilakukan masyarakat untuk menyambut datangnya 1 Muharram, seperti pawai obor yang sebenarnya tidak saja di masyarakat Sunda.

Di sejumlah wilayah di Indonesia kegiatan ini juga banyak dilakukan, terutama di kalangan pesantren.

1 Muharram 1443 H yang jatuh pada 10-11 Agustus 2021, merupakan dimulainya kalender Hijriah yang terdiri dari 12 bulan.

Baca Juga: Jelang 1 Muharram 1443 H Tahun Baru Islam 2021, Berikut Bacaan Doa Akhir dan Awal Tahun

Kelender Hijriah adalah penanggalan yang digunakan umat Islam dan sejarahnya kalender ini dimulai pada zama Kalifah Umar bin Khattab yang didasarkan pada siklus perputaran bulan. Kalender ini dimulai pada 1 Muharram.

Pembuatan kalender hijriah di zama Kalifah Umar bin Khattab didasarkan pada kebutuhan untuk korespondensi dan penentuan awal Ramadhan, awal bulan Syawal, dan tanggal Idul Adha serta Idul Fitri. Penamaan bulan-bulan di dalamnya juga memiliki arti-arti tersendiri.

Di sejumlah besar negara Islam, 1 Muharram dijadikan sebagai hari libur nasional, termasuk di Indonesia yang tahun ini jatuh pada tanggal 10 Agustus 2021.

Baca Juga: 10 Twibbon Selamat Tahun Baru Islam 2021, 1 Muharram 1443 H Desain Elegan Bisa Dibagikan di Sosmed

Kalender Hijriah dianggap sebagai salah satu dari empat kalender utama saat ini digunakan di seluruh dunia. Keempatnya termasuk kalender Masehi, Hijriah, Cina, dan Persia.

Dikutip PotensiBisnis.com dari berbagai sumber, inilah beberapa tradisi yang biasanya dilakukan masyarakat Sunda atau Jawa Barat setiap menyambut datangnya 1 Muharram.

1. Ngadulag

Ngadulag atau memukul bedug. Acara ini sering kali dilakukan masyarakat untuk menyambut datangnya 1 Muharram, dan seringkali juga diselenggarakan lomba oleh pemerintah daerah Sukabumi.

Baca Juga: 1 Muharram 2021 Tanggal Berapa? Berikut Jadwal Hari Raya Tahun Baru Islam dan Simak Aturannya

Tradisi dirayakan dengan lomba seni menabuh beduk yang diikuti oleh mayoritas warga.

Dalam lomba ngadulag, satu tim minimal terdiri dari tiga pemain, pertama orang yang berperan sebagai pemukul beduk, kemudian pemukul kohkol (kentungan), dan pemukul alat tambahan lainnya.

Para peserta akan berlomba menciptakan nada yang unik agar memenangkan lomba.

2. Pawai Obor

Kegiatan lain yang juga sering dilakukan untuk menyambut 1 Muharram adalah pawai obor.

Sebenarnya kegiatan ini juga tak hanya dilakukan di Jawa Barat, di daerah-daerah lain di Indonesia juga sering melakukan kegiatan seperti ini.

Biasanya pawai obor dilakukan oleh para santri dengan berpawai mengelilingi kampung sambil membawa obor.

Biasanya kegiatan ini dilakukan setelah magrib atau Isya, dan biasanya mengenakan pakaian gamis warna putih.

Terkadang mereka berpawai sambil melantunkan pujian-pujian kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW.

3. Bubur Suro

Kemudian ada upacara bubur suro. Masyarakat Sunda akan menyiapkan bubur merah dan bubur putih yang disajikan secara terpisah lalu dibawa ke masjid.

Di masjid, orang-orang lantas melakukan sejumlah tradisi untuk memperingati tahun baru Islam.

Dalam pelaksanaannya di sejumlah wilayah di Jawa Barat, memiliki sedikit perbedaan.

Di Tasikmalaya, biasanya bubur merah dan putih dibuat dalam porsi besar di bawa ke masjid. Bubur ini disajikan untuk dijadikan santapan oleh para jamaah.

Sedangkan di Garut, bubur merah putih disuguhkan sembari membawa bayi mereka ke masjid untuk dikenalkan.

4. Mabit di Mesjid

Menyambut datangnya 1 Muharram juga biasanya dilakukan dengan mabit di masjid-mesjid pada malamnya.

Kegiatan ini diisi dengan ceramah agama dan dilanjutkan dengan aktivitas pribadi.

Artinya para peserta bisa menggunakan kesempatan ini untuk melakukan refleksi diri selama menginap di masjid.***

Editor: Pipin L Hakim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah