Fenomena langka ini, hanya dapat disaksikan di sebagian Kanada, Greendland, dan Rusia Utara.
Untuk di sebagian belahan dunia lain, orang hanya akan melihat banyangan gepal di sebagian permukaan matahari, yang disebut sebagai Gerhana Matahari sebagia.
Sementara itu, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menerangkan, fenomena Gerhana Matahari Cincin akan terjadi bertepatan dengan fase bulan baru pada 10 Juni 2021.
"Gerhana Matahari Cincin tidak dapat diamati dari Indonesia, hanya bisa diamati dari wilayah di sekitar kutub utara," kata Kepala Bidang Diseminasi Pusat Sains Antariksa LAPAN, Emanuel Sungging Mumpuni, dikutip dari ANTARA, pada Rabu, 9 Juni 2021.
Fenomena tersebut terjadi setiap 116 hari sekali, yang mana terakhir kali terjadi pada 8 Februari 2021, dan akan terjadi kembali pada 10 Oktober 2021 dan 23 Januari 2022.***