Skenario Dampak Terburuk Gerhana Bulan Penumbra, Pakar Sebut Intensitas Hujan Lebat dan Banjir

- 26 November 2020, 18:05 WIB
Ilustrasi Gerhana Bulan.
Ilustrasi Gerhana Bulan. /PEXELS/Pedro Figueras

POTENSIBISNIS - Pakar lingkungan hidup Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Suprihatin mengatakan, gerhana bulan penumbra yang dapat mempengaruhi permukaan air laut dan banjir rob, dan akan berdampak lebih parah jika diiringi intensitas curah hujan tinggi.

Suprihatin menjelaskan, dampak tersebut dikarenakan pada saat bersamaan air laut naik kemudian ditambah pula air datang dari darat, sehingga potensi banjit jauh lebih lebih besar.

Kondisi tersebut, kata dia akan lebih buruk di daerah pesisir pantai karena berhadapan langsung dengan laut.

Baca Juga: Artis Kembali Terlibat Prostitusi Online, Inisial ST dan MA, Polisi: Laki-lakinya Satu

"Kondisi tersebut jika terjadi berbarengan dengan curah hujan yang tinggi bisa berdampak parah pada lingkungan terutama di wilayah pesisir pantai," kata Suprihatin dihubungi Antara, di Jakarta.

Terkait hal itu, Suprihatin menyarankan sagar ke depan pemangku kepentingan melakukan pencegahan atau mitigasi bencana jangka panjang di antaranya penanaman mangrove di wilayah pantai.

"Penanaman mangrove merupakan salah satu solusi jangka panjang, tapi kalau dilakukan dalam jangkan pendek itu tidak mungkin," kata dia.

Baca Juga: KPK: Hasil Tes Covid-19 Tersangka Edhy Prabowo dan Kawan-kawan Negatif

Terkait dampak terburuk bagi lingkungan dan masyarakat, ia menyarankan agar pemerintah mencarikan solusi untuk serapan air terutama di daerah pesisir pantai yang berpotensi besar terkena banjir rob.

Sebelumnya, Peneliti astronomi dan astrofisika Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Rhorom Priyatikanto mengatakan, dampak dari fenomena gerhana bulan penumbra pada akhir November 2020 ini, tidak mengkhawatirkan bagi pelayaran.

Halaman:

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x