Kesaksian Warga Palestina di Gaza Terkait Kondisi Mengerikan Serangan Israel

- 15 Mei 2021, 17:04 WIB
Israel Bombardir Palestina 5 Hari Berturut-turut, Dokter di Jalur Gaza Ini Benar-benar Pembantaian
Israel Bombardir Palestina 5 Hari Berturut-turut, Dokter di Jalur Gaza Ini Benar-benar Pembantaian /Instagram.com/@npc.or.id

Baca Juga: Israel Terus Bombardir Perbatasan Gaza, Ribuan Warga Palestina Mengungsi

Jonathan Conricus mengatakan serangan itu ditujukan untuk menghancurkan sistem terowongan bawah tanah yang ada di Gaza.

Tetapi Abedrabbo al-Attar, seorang penduduk di Beit Lahia, mengatakan kepada Al-Jazeera kalau serangan tersebut menargetkan warga sipil.

“Kami meninggalkan rumah kami berteriak setelah rumah [kalau Lamya dan anak-anak berada] di sebelah kami dihancurkan,” kata Al-Attar.

Al-attar pun berpikir jika dia semua akan mati dan tidaknya perlawan di daerah itu, meskipun di serang sebanyak 50 kali tanpa henti.

“Kami pikir kami semua akan mati. Tidak ada pejuang perlawanan di daerah itu, dan Israel membom segalanya, lebih dari 50 serangan tanpa henti. " kata Al-Attar.

Al-Attar pun mengatakan keluarga dan keluarga saudaranya harus berjalan kaki sekitar 8 km atau setara 4 mil sebelum bisa mencapai sekolah UNRWA di seberang Rumah Sakit Shifa yang berada di Kota Gaza.

Al-Attar pun mengatakan anak-anaknya tidur di lantai kosong dan dia tidak membawa apa-apa serta tidak tahu apakah rumahnya masih berdiri atau sudah runtuh.

Sementara itu, lusinan keluarga dari kota-kota di utara Jalur Gaza juga mengungsi. Di Gedung apartemen di Abraj al-Nada, para keluarga tidak dapat pergi karena kebakaran hebat dan meminta bantuan dari Palang Merah.

“Ini adalah perang terburuk yang pernah saya alami dalam hidup saya, dan saya telah melihat beberapa di antaranya,” kata al-Attar.

Halaman:

Editor: Rahman Agussalim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah