KPIQP Langsungkan Munasarah sebagai Bukti Kecintaan terhadap Palestina

- 12 Mei 2021, 11:11 WIB
Acara Munasarah KPIQP untuk Palestina.*
Acara Munasarah KPIQP untuk Palestina.* /YouTube/KPIQP/

POTENSI BISNIS - Koalisi Perempuan Indonesia untuk Al-Quds dan Palestina (KPIQP) telah melangsungkan aksi Munasarah dan penggalangan dana beberapa waktu lalu secara virtual.

Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk kepedulian atas kecintaan terhadap sesama saudara umat Muslim.

Kendati agenda tersebut telah usai, akan tetapi sebagian masyarakat Indonesia masih terus memberikan donasi lewat KPIQP, Adara Relief Internasional.

Baca Juga: Ketua KPIQP Sarankan Empat Hal dan Berdoa untuk Palestina

Hal ini dikarenakan tentara Israel melalukan serangan ke Kota Gaza, salah satu kota di Palestina.

Adara Relief International merupakan lembaga kemanusiaan asal Indonesia yang didirikan untuk membantu perjuangan rakyat Palestina khususnya bagi anak dan perempuan di sana.

Saat ini Adara Relief International diketuai oleh Sri Vira Chandra.

Secara khusus acara Munasarah ini bertujuan menghentikan rencana penggrebekan terhadap masjid Al Aqsa oleh pasukan ekstrimis Israel dalam rangka perayaan “Jerusalem Day” atau hari dikuasainya Jerusalem atau Al Quds oleh Zionis Israel tahun 1967 lalu pada tanggal 28 Ramadhan atau 10 Mei.

Baca Juga: Segera Klaim Kode Redeem FF Rabu 12 Mei 2021: Dapatkan Hadiah Skin Senjata dari Garena Gratis

Acara dengan 2000 peserta ini berlangsung secara online melalui aplikasi zoom dan youtube diadakan untuk menentang perampasan secara ilegal rumah-rumah penduduk Palestina di wilayah Syekh Jarrah, Al Quds Timur oleh pasukan esktrimis Israel.

Merujuk pada juru bicara kantor HAM PBB Rupert Colville, pemindahan penduduk sipil ke wilayah pendudukan adalah tindakan ilegal di bawah hukum internasional dan berpotensi sebagai bentuk kejahatan perang.

Ketua KPIQP Nurjanah Hulwani mengingatkan, persoalan Al Quds sejatinya merupakan persoalan aqidah sekaligus kemanusiaan.

Hal itu disampaikan dalam acara yang bertajuk "Munasaroh Virtual Umat Bela Al Quds".

Nurjanah berpesan, bahwa terhadap persoalan Al Quds, kita harus berjuang menanamkan kepedulian sesuai dengan peran masing-masing.

"Seorang politisi harus memerankan perannya dalam politik untuk pembebasan Al Quds," ujarnya.

"Demikian pengusaha, ataupun guru sebagai pendidik, harus mampu membuat kurikulum pendidikan tentang Al Quds dan Palestina. Sebab sejatinya persoalan Al Quds bukan sekedar tanggung jawab lembaga kemanusiaan ataupun KPIQP. Kita semua kelak di akhirat akan ditanya tentang apa yang telah kita perbuat untuk persoalan Palestina?,” demikian tandas Nurjanah menutup pembicaraannya.

Sementara itu, Zenah Said Amr memaparkan mengenai penderitaan perempuan dan anak di wilayah Al Quds. Zenah adalah seoran guru majelis taklim di masjid Al-Aqsha.

Menurutnya, pendudukan ilegal yang dilakukan oleh ekstrimis Israel terhadap rumah penduduk Al Quds mendapat bantuan dari polisi Israel telah.

Hal ini menyebabkan penderitaan yang berkepanjangan, terlebih bagi anak-anak dan perempuan.

"Warga Al Quds menjadi terlantar akibat perampasan rumah-rumah mereka. Ekstrimis Israel telah merampas seluruh sendi-sendi hak-hak kemanusiaan yang paling asasi warga Al Quds," kata dia.

Karena kondisi itulah, Zenah berpesan untuk para perempuan dunia khususnya Indonesia.

“Tugas kita sebagai perempuan adalah menyiapkan generasi di masa mendatang untuk menjadi pembebas Masjid Al-Aqsha. Kita tahu Ekstrimis Israel tengah menyiapkan rencana untuk membangun kuil diatas Al Aqsha. Kita harus mencegah hal itu dengan menyiapkan generasi kita untuk membebaskan Masjid Al-Aqsha," katanya.

“Birruh, Biddam, Nafdika Yaa Aqsha.” Dengan Ruh, dengan darah, kami bela engkau ya Aqsha.

Demikian pembawa acara menutup dengan penuh haru acara aksi damai virtual untuk memberikan dukungan kepada rakyat Palestina.

Donasi lebih dari 400 juta rupiah berhasil dikumpulkan pada acara tersebut, dan terus bertambah hingga saat ini.***

Editor: Pipin L Hakim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah