Selain itu, Kang Emil pun menjawab pertanyaan kenapa tempat wisata tidak ditutup. Alasannya, kata dia, ruang public semisal tempat wisata lebih mudah dibatasi, dirazia hingga diberikan semacam sanksi.
"RUANG PUBLIK lebih mudah diatur, dibatasi, diawasi, dirazia dan disanksi. Namun jutaan ruang privat/rumah tidak mudah untuk dideteksi pelanggaran prokesnya," tutur orang nomor wahid di Jawa Barat itu.***