Kemendikbud Luncurkan Pertukaran Pelajar Merdeka, Mahasiswa Bisa Kuliah di Kampus Lain

- 14 April 2021, 15:03 WIB
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan Program Pertukaran Pelajar Merdeka pada Senin, 12 April 2021.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan Program Pertukaran Pelajar Merdeka pada Senin, 12 April 2021. /Tangkapan layar YouTube/ KEMENDIKBUD RI/

POTENSI BISNIS - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan Program Pertukaran Pelajar Merdeka pada Senin, 12 April 2021.

Mendikbud Nadiem Makarim mengajak para dosen untuk mendorong mahasiswa mengikuti Program Pertukaran Pelajar Merdeka.

Direktur Pendidikan Tinggi Kemendikbud, Nizam menjelaskan, program pertukaran pelajar kampus merdeka merupakan upaya kementeriannya membangun pemahaman para mahasiswa terhadap budaya di Tanah Air.

Baca Juga: Sambut Program Mendikbud, Rektor UNJ: Dengan KIP Kuliah Merdeka, dapat Memilih Sesuai Potensi, Minat dan Bakat

Nizam menjelaskan, lewat program ini mahasiswa akan ditempatkan ke kampus lain agar bisa mengenal seluk beluk budaya di daerah tempat kampus tersebut. 

"Kita memberikan kesempatan kepada mahasiswa selama satu semester meninggalkan kampusnya untuk mengeksplorasi keragaman budaya dan keragaman makanan, keragaman tarian, seni. Dan mempunyai sahabat baru, saudara, keluarga asuh di tempat pertukaran mahasiswa tersebut," kata Nizam dalam konferensi pers virtual, Senin 12 April 2021 yang dikutip PotensiBisnis.com dari kanal YouTube Kemendikbud.

Lebih lanjut Nizam menjelaskan, mahasiswa bukan hanya mengenal budaya dari sudut lain Indonesia. Melainkan pula mempunyai jajaran yang cukup luas serta beragam usai mengikuti program ini.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 5,1 SR Guncang Lebak-Banten

Pertukaran pelajar ini tidak hanya dilakukan dalam kota dari satu kampus dengan kampus yang lain. Pertukaran akan dilakukan antar pulau.

"Ini enggak seperti yang kita inginkan tapi harus pindah pulau. Jadi mahasiswa dari Jawa satu semester di Nusa Tenggara, mahasiswa dari Papua satu semester di Sumatera, dan mahasiswa Kalimantan satu semester di Sulawesi. Dengan begitu akan mengetahui ragam budaya, akan punya saudara-saudara baru dan perkawanan Nusantara," ujar Nizam.

Nizam menjelaskan, lewat program ini peserta tida berarti meninggalkan kewajibannya untuk belajar. Mereka tetap berkuliah seperti biasa, yakni mengambil mata kuliah di kampus tempat tujuan pertukaran pelajar. 

Karena berlangsung satu semester, mahasiswa yang mengikuti program ini ia telah mengambil kewajiban sebanyak 20 SKS.

"Jadi supaya tidak kemudian nanti lulusnya terlambat, karena mengikuti program ini. Sehingga selama satu semester adik-adik akan mendapatkan 20 SKS dari mata kuliah yang diambil di kampus tujuannya nanti," tambah Nizam.

Baca Juga: Pilihan Menu Sehat Ketika Sahur Agar Seharian Kuat Berpuasa

Program pertukaran pelajar Merdeka ini juga bisa diikuti oleh para mahasiswa dari kampus swasta. Nantinya, mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (PTN) bisa mengikuti perkuliahan di kampus swasta dan begitu sebaliknya.  

"Jadi betul-betul kebersamaan, gotong royong saling berbagi, saling asih asuh antar perguruan tinggi," tutur dia.

Program ini hanya dapat diikuti oleh mahasiswa semester tiga sampai semester delapan.

"Kalau semester 8 mungkin sudah tugas akhir. Silakan nanti tugas akhir di kampus lain di luar pulau karena adik-adik kebetulan penelitiannya membutuhkan alat yang canggih yang ada di kampus tersebut. Ini sangat bisa kita lakukan," kata dia.

Dalam proses pembelajarannya, modul kegiatan yang akan dilaksanakan dalam Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka berupa Modul Nusantara.

Modul ini bisa berupa modul kegiatan ekstrakurikuler, bisa modul-modul kegiatan outbond dan sebagainya.

Modul Nusantara ini berisi ada empat macam kegiatan utama.

Baca Juga: Meningkatnya Transaksi Digital, BI Catat Penemuan Uang Palsu Minim Dibanding Tahun Sebelumnya

Pertama adalah kegiatan kebinekaan yang bertujuan untuk mengeksplorasi keberagaman.

Kedua kegiatan inspiratif yang berupa sebuah bentuk diskusi dengan figur inspiratif di daerah.

Kegiatan ketiga dari modul tersebut adalah refleksi di mana para peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka ini akan membuat resume merefleksi pengalaman yang diperoleh selama program ini.

“Jadi ini memberikan impact yang lasting, impact yang berdampak jauh ke dalam perancangan masa depan adik-adik sekalian. Membuka wawasan dan peluang," ucap Nizam.

Keempat adalah kegiatan kontribusi sosial. Misalnya mengajar menari di sekitar kampus atau kegiatan-kegiatan pengabdian kepada masyarakat pada akhir pekan.

Terkait program tersebut, Menteri Nadiem meminta para dosen untuk mendorong mahasiswa mengikuti Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka. Dia menuturkan, program ini berguna untuk mengenalkan berbagai budaya di Tanah Air.

Menurut Nadiem, dengan mengikuti Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka, mahasiswa akan mendapatkan 20 SKS dari mata kuliah, dan kegiatan kebudayaan yang mereka ikuti.

" Selama satu semester mahasiswa akan berpindah dari satu pulau ke pulau lainnya untuk mengeksplorasi keragaman budaya daerah tujuannya, memperkenalkan budaya asalnya, dan mengikuti perkuliahan di perguruan tinggi penerima," ujar Nadiem dalam peluncuran Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka secara daring.

Nadiem menyarankan mahasiswa untuk mengambil semua mata kuliah yang ditawarkan oleh perguruan tinggi penerima.

Baca Juga: Kejari Depok Periksa Pejabat Damkar atas Dugaan Korupsi Pengadaan Sepatu

Namun jika masih ada mata kuliah wajib yang harus dituntaskan di kampus asal, atau jika mahasiswa tertarik untuk mengambil mata kuliah unggulan di kampus lain, maka hal itu dimungkinkan dengan pembelajaran daring.

Nadiem juga mengimbau agar para pimpinan kampus mendaftarkan perguruan tingginya ke program ini.

Ia juga meminta supaya mereka mendorong sebanyak mungkin dosen untuk mendaftarkan mata kuliah terbaiknya agar dapat diikuti puluhan ribu mahasiswa dari penjuru Nusantara.

Kemudian Nadiem juga meminta perguruan tinggi melakukan penyesuaian kurikulum guna memudahkan konversi dan pengakuan SKS mahasiswa.

" Ini merupakan tugas dan kewajiban Bapak sekalian. Dan kami berharap jangan ada mahasiswa yang dipersulit dalam konversi dan pengakuan SKS-nya," tegas Nadiem.***

Editor: Babah Pram

Sumber: YouTube KEMENDIKBUD RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah