Network
POTENSI BISNIS - Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated (Jalan Tol Layang Japek) telah resmi diubah namanya oleh pemerintah menjadi Tol MBZ Sheikh Mohammed Bin Zayed.
Perubahan tersebut telah ditetapkan pada pada Senin, 12 April 2021, pukul 08.00 WIB.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Pratikno menyebut Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan langsung untuk meresmikan Tol MBZ.
Baca Juga: Puan Maharani Diberi Gelar Adat Ratu Mustika Kartadilaga di Pulau Pisang Lampung, Begini Silsilahnya
Baca Juga: 1.3 Juta Pengguna Aplikasi Clubhouse Bocor? Sang Bos Buru-buru Beri Keterangan Begini
Baca Juga: Berikut Contoh Ucapan Menyambut Ramadhan yang Bisa Dibagikan di Sosial Media
Peresmian itu juga didampingi bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono.
Pratikno mengatakan, untuk penamaan Tol MBZ Sheikh Mohammed Bin Zayed ini sebenarnya merupakan misi balas budi kepada Pemerintah UEA.
"Yang mana dalam misi itu, telah mencantumkan nama Presiden Jokowi pada salah satu jalan strategisnya," kata Pratikno.
Baca Juga: Tiba-tiba Tiara Andini Minta Maaf ke Anang Hermansyah
"Nama jalan Presiden Joko Widodo juga telah dicanangkan di Abu Dhabi. Di jalan utama strategis Abu Dhabi Exhibition Center ke arah Kedutaan Besar Republik Indonesia," ujar Pratikno saat acara peresmian di Tol Layang Japek, Senin, 12 April 2021, dilansir dari PMJ News.
"Ini penghormatan pada bangsa Indonesia dari UEA, khususnya oleh Sheikh Mohammed Bin Zayed," lanjutnya.
Maka dari itu, penghormatan tersebut menjadi latarbelakang penggantian nama Tol Jakarta-Cikampek II Elevated dengan Tol MBZ Sheikh Mohammed Bin Zayed.
"Itulah latar belakang penamaan ini. Mulai pagi ini, saya dan Menteri PUPR atas nama Presiden Jokowi secara resmi merubah nama Tol Japek Layang menjadi Tol MBZ Sheikh Mohammed Bin Zayed," katanya.
Pratikno menegaskan, mengenai hubungan diplomatik Indonesia-UEA telah berjalan lama sejak 1976.
"Untuk kedepannya, pemerintah ingin terus memperpanjang hubungan bilateral ini, utamanya dalam hal penarikan investasi," ujar Pratikno.
"Investasi dari Uni Emirat Arab merupakan salah satu investasi terbesar, baik untuk infrastruktur dan dalam volume besar pada Indonesia Investment Authority," lanjutnya.
