Pasca Gempa Malang, Pemantauan Masih Dilakukan

- 10 April 2021, 18:15 WIB
BMKG Ungkap Penyebab Gempa Bumi Selatan Malang 6,1M, Guncang Hampir Seluruh Pulau Jawa dan Bali
BMKG Ungkap Penyebab Gempa Bumi Selatan Malang 6,1M, Guncang Hampir Seluruh Pulau Jawa dan Bali /Twitter/@DaryonoBKMG.


POTENSI BISNIS - Gempa bumi dengan magnitudo 6,7 memicu guncangan sedang hingga kuat beberapa wilayah Jawa Timur (Jatim) hari ini, Sabtu, 10 April 2021.

Beberapa BPBD melaporkan situasi masyarakat yang merasakan guncangan gempa di wilayahnya.

Di antaranya, Kabupaten Malang, Blitar, Lumajang dan Kota Malang melaporkan intensitas guncangan gempa yang terjadi pada pukul 14.00 WIB.

Baca Juga: Seorang Warga Tewas Dampak Gempa Kabupaten Malang

Terkait dengan parameter gempa, BMKG memutakhirkan parameter gempa M 6,1.

Pusat gempa berada di laut dengan jarak 96 km arah selatan Kotan Kepanjen, Kabupaten Malang, Provinsi Jatim, dengan kedalaman 80 km.

BPBD Kabupaten Malang menginformasikan guncangan dirasakan sedang hingga kuat selama 5 detik.

Baca Juga: BMKG Sebut 3 Kali Gempa Susulan, Berikut Daftar Wilayah yang Terguncang

Sedangkan BPBD Kota Malang melaporkan guncangan selama 12 detik dengan intensitas sedang. Masyarakat Malang panik dan berhamburan keluar bangunan.

Hal serupa dirasakan masyarakat Blitar yang merasakan guncangan kuat selama 30 detik. Mereka berhamburan keluar bangunan karena panik.

Di kabupaten Lumajang, masyarakat di sana merasakan guncangan selama 20 detik. BPBD memantau masyarakat panik dan berhamburan keluar rumah.

Baca Juga: Cara Mudah Membuat Sop Ikan Nila, Cocok Dikonsumsi saat Bulan Ramadhan

Beberapa BPBD di wilayah tersebut masih memonitor kondisi di lapangan pasca gempa.

Sementara itu, BMKG melaporkan guncangan gempa bumi dengan parameter MMI sebagai berikut, Turen V MMI.

Skala V MMI menggambarkan getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun.

Baca Juga: Waspada Gempa Susulan Malang Berada di Zona Megathrust, BMKG: Patut Disyukuri Tak Terjadi Tsunami

Wilayah Karangkates, Malang dan Blitar IV MMI. Skala ini menggambarkan bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.

Selanjutnya, wilayah Kediri, Trenggalek, Jombang III-IV MMI dan Nganjuk, Ponorogo, Madiun, Ngawi, Yogyakarta, Lombok Barat, Mataram, Kuta, Jimbaran, Denpasar III MMI.

Skala III MMI menggambarkan getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan ada truk berlalu.

Sedangkan wilayah lain, Mojokerto, Klaten, Lombok Utara, Sumbawa, Tabanan, Klungkung, Banjarnegara II MMI.

Skala II MMI menggambarkan getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno menginformasikan bahwa lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik atau _thrust fault_,” katanya melalui siaran pers BMKG, Sabtu, 10 April 2021 yang dikutip PotensiBisnis.com dari laman BNPB.

Terkait dengan dampak gempa dan kerusakan, BMKG menyebutkan itu semua tergantung kualitas bangunan dari masyarakatnya sendiri serta struktur geografis dari tempat tersebut.

BNPB masih melakukan koordinasi dengan BPBD yang melakukan pemantauan dan kaji cepat di lapangan.

BNPB terus memonitor pasca gempa dan mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siap siaga dalam mengantisipasi bahaya gempa bumi.***

Editor: Pipin L Hakim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah