Diketahui, Aung Suu Kyi (75 tahun) ditangkap pada hari yang sama ketika militer melakukan kudeta pada 1 Februari 2021.
Ia menghadapi beberapa dakwaan, ialah seperti mengimpor enam radio genggam secara ilegal, melanggar protokol penanganan virus corona.
Selain itu, militer juga menuduhnya melakukan penyuapan menurut dua konferensi pers baru-baru ini.
Namun pengacara dari Suu Kyi mengatakan tuduhan itu mengada-ada dan menganggap tuduhan penyuapan sebagai lelucon.
Sidang berikutnya untuk kasus Suu Kyi akan dilaksanakan pada Kamis, 1 April 2021.
Sebelumnya, kudeta yang dilakukan Militer Myanmar yang juga disebut Tatmadaw ini karena mereka menganggap adanya penipuan besar-besaran dari pemilih selama pemilu pada November 2020 lalu.
Pada 26 Januari 2021, militer Myanmar pun merilis daftar tuduhan korupsi, dan mengenai kegagalan rezim Suu Kyi untuk menunda pemilu karena kasus penyebaran Covid-19.
Selama kudeta ini, mereka turut menahan para pemimpin terpilih.
Namun ternyata aksi kudeta militer Myanmar tidak didukung oleh banyak masyarakat sipil, yang justru merasa geram.
Sejak saati itu lah rentetan aksi demonstrasi massa yang menolak kudeta terus berlangsung di Myanmar.