"Wartawan itu kan datang ke sini karena ingin mencari berita. Akan tetapi, ternyata di sini kok tidak boleh (diliput)," katanya, dikutip Potensibisnis.com dari ANTARA.
Dia juga menyayangkan kejadian ini karena tidak ada sosialisasi sebelumnya.
"La, itu kan (pembatasan jumlah wartawan, red.) tidak diumumkan. Saya bilang, kalau memang enggak boleh, di depan tolong ada tulisan 'wartawan dilarang masuk' atau 'wartawan dilarang meliput',”katanya.
“Akan tetapi, kalau tidak ada seperti itu (larangan, red.), kemudian teman-teman yang mau kerja meliput berita yang menarik soal vaksin, tiba-tiba kok enggak boleh, ini kan jadi masalah," sambungnya.
Lilik juga menampik bila wartawan disebut tidak tertib, karena menurutnya wartawan telah divaksin juga paham betul protokol kesehatan.
"Kami 'kan juga tahu. Kami 'kan juga sudah vaksin dua kali, mengikuti prokes itu menjadi hal yang utama, kok, dikira tidak tertib. Tadi dibilang kalau kami tidak tertib," kata Lilik.***