Aksi Protes Wartawan yang Dilarang Liput Vaksinasi, Ketua PWI: Ini kan jadi Masalah

- 31 Maret 2021, 14:18 WIB
Aksi wartawan Purwokerto meletakkan kartu pers dan kamera terkait pembatasan kuota peliputan vaksinasi massal di Purwokerto
Aksi wartawan Purwokerto meletakkan kartu pers dan kamera terkait pembatasan kuota peliputan vaksinasi massal di Purwokerto /


POTENSI BISNIS – Aksi protes dilakukan oleh sekelompok wartawan, setelah adanya larangan meliput kegiatan vaksinasi Covid-19 bagi lansia di Sentra Vaksinasi Bersama BUMN, pada Rabu 31 Maret 2021.

Para wartawan yang bertugas di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dilarang oleh panitia untuk meliput di kompleks Gelanggang Olahraga (GOR) Satria, Purwokerto, lokasi vaksinasi tersebut.

Kronologi aksi protes ini ialah ketika Prisilia, panitia vaksinasi mendatangi wartawan dari berbagai media cetak, elektronik, dan daring, yang telah datang dan siap untuk meliput pelaksanaan vaksinasi.

Baca Juga: Sisca Kohl Pemilik Nasi Goreng Rp400 Juta, Ternyata Bukan Wanita Sembarangan

Baca Juga: China Dorong WHO Lakukan Penelitian di Beberapa Negara Terkait Asal-usul Covid-19

Baca Juga: RAMALAN ZODIAK Kamis, 1 April 2021: Begini Karir Leo dan Aquarius Selalu Positif

Ternyata panitia yang menghampiri mereka itu, menyampaikan informasi jika jumlah wartawan yang meliput kegiatan tersebut dibatasi tiga orang setiap harinya.

Alasannya adalah sebagai penerapan protokol kesehatan.

Dia mengatakan bahwa panitia menyediakan Google Form bagi wartawan yang hendak meliput kegiatan vaksinasi massal bagi lansia di Setra Vaksinasi Bersama BUMN tersebut.

Selain itu pihak panitia juga menyiapkan dokumentasi foto bagi wartawan.

Baca Juga: RAMALAN ZODIAK Kamis, 1 April 2021 Capricorn Sangat Romantis dalam Hal Cinta Aries Ambil Tindakan Tegas

Baca Juga: Gelar Meet and Greet, Ini Arti Fans Leslar bagi Lesti dan Rizky Billar

Namun hal ini nampaknya membuat para wartawan kecewa, hingga akhirnya mereka pun protes karena panitia tidak menyosialisasikan kebijakan peliputan tersebut sebelum hari-H pelaksanaan vaksinasi.

Menurut Prisilia, pihaknya tidak mengundang wartawan terlebih dahulu untuk menginformasikan teknis peliputan, karena seluruh panitia sibuk dengan pendirian tenda dan sebagainya.

Saat itu Lilik Darmawan, Ketua PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Kabupaten Banyumas yang juga hendak meliput kegiatan tersebut mencoba bernegosiasi dengan panitia, meminta agar wartawan diizinkan meliput kegiatan vaksinasi itu.

Dia meminta panitia agar wartawan tetap bisa meliput meskipun secara bergantian.

Akan tetapi negosiasi tersebut nampak sia-sia.

Akhirnya belasan wartawan yang hendak meliput kegiatan tersebut pun melakukan aksi protes.

Mereka meletakkan kamera dan kartu pers di depan pintu masuk area vaksinasi sebagai bentuk protesnya.

Lilik Darmawan pun mencurahkan rasa kecewanya.

"Wartawan itu kan datang ke sini karena ingin mencari berita. Akan tetapi, ternyata di sini kok tidak boleh (diliput)," katanya, dikutip Potensibisnis.com dari ANTARA.

Dia juga menyayangkan kejadian ini karena tidak ada sosialisasi sebelumnya.

"La, itu kan (pembatasan jumlah wartawan, red.) tidak diumumkan. Saya bilang, kalau memang enggak boleh, di depan tolong ada tulisan 'wartawan dilarang masuk' atau 'wartawan dilarang meliput',”katanya.

“Akan tetapi, kalau tidak ada seperti itu (larangan, red.), kemudian teman-teman yang mau kerja meliput berita yang menarik soal vaksin, tiba-tiba kok enggak boleh, ini kan jadi masalah," sambungnya.

Lilik juga menampik bila wartawan disebut tidak tertib, karena menurutnya wartawan telah divaksin juga paham betul protokol kesehatan.

"Kami 'kan juga tahu. Kami 'kan juga sudah vaksin dua kali, mengikuti prokes itu menjadi hal yang utama, kok, dikira tidak tertib. Tadi dibilang kalau kami tidak tertib," kata Lilik.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah