Di sisi lain, informasi mengenai kuota jamaah haji dan pelayanan jamaah haji yang beredar, Endang menjelaskan jika itu hanya bagian dari skenario yang dibahas dalam perencanaan persiapan penyelenggaraan pelayanan ibadah haji.
"Skenario ini dibahas bersama sebagai gambaran awal untuk menyusun langkah-langkah yang harus dipersiapkan. Jadi, rumusan yang dihasilkan bersifat sementara, hanya sebagai rencana mitigasi," ujar Endang.
Baca Juga: Survei Charta Politika, Mayoritas Responden Percaya Pemerintah Tak Terlibat KLB Demokrat
KJRI sebagai wakil pemerintah tetap melakukan berbagai persiapan, untuk melayani jamaah haji Indonesia.
"Termasuk berkoordinasi langsung dengan calon penyedia akomodasi haji, selagi belum ada informasi resmi dari pemerintah Arab Saudi mengenai pelaksanaan ibadah haji," kata Endang.
"Dari pertemuan ini, seluruh calon penyedia akomodasi menyatakan kesiapannya jika ada kepastian haji. Dari calon penyedia yang hadir, hampir 80 persen sudah memperbaruitasreh (dokumen resmi) untuk penggunaan hotel tahun 2021," tambahnya.
Baca Juga: Hindari Kecurangan dan Percaloan, Seleksi ASN 2021 Gunakan Face Recognition
Sejauh ini, kata dia, pemerintah terus mempersiapkan penyelenggaraan pelayanan bagi jamaah haji.
"Agar nantinya, apabila Arab Saudi memutuskan untuk kembali menerima jamaah haji, pelayanan bagi jamaah haji Indonesia bisa terselenggara dengan baik dan aman," bebernya.
Pada 2020, pemerintah memutuskan untuk membatalkan pemberangkatan jamaah haji ke Tanah Suci karena pandemi Covid-19 yang belum mereda.