Sudah Jalani Pemeriksaan, RSJ Beberkan Hal Ini Terkait ‘Asep’ Diduga Polisi yang Hilang Saat Tsunami Aceh

- 18 Maret 2021, 20:45 WIB
Anggota Polisi bernama Bharaka Zainal Abidin alias Asep (kiri) dan pria yang diduga dirinya dan ditemukan di RS Banda Aceh.  Asep sempat dinyatakan hilang pada Tsunami Aceh 2004 lalu/Tangkapan layar video Instagram/@trendingbuzzid//
Anggota Polisi bernama Bharaka Zainal Abidin alias Asep (kiri) dan pria yang diduga dirinya dan ditemukan di RS Banda Aceh. Asep sempat dinyatakan hilang pada Tsunami Aceh 2004 lalu/Tangkapan layar video Instagram/@trendingbuzzid// /

POTENSI BISNIS – Pihak Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Aceh telah melakukan pemeriksaan terhadap pasien yang diduga Polisi korban Tsunami Aceh 2004 silam. 

Pemeriksaan itu dilakukan RSJ Aceh bersama tim Dokter dan Kesehatan (Dokkes) Polda Aceh.

Pihaknya telah memeriksa asam deoksiribonukleat (DNA), kemudian sidik jari, serta tanda pengenal pada fisik pasien.

Baca Juga: Jelang Ramadhan 1442 H, Sultan Hamengku Buwono X Izinkan Masyarakat DIY Mudik Lebaran

Direktur RSJ Aceh, dr Makhrozal mengatakan, pihaknya telah melakukan dengan sampel DNA.

"Hari ini teman-teman dari Dokkes Polda Aceh, Automatic Finger Print Identification System (Inafis) Polri, dan satuan Brimob Polda Aceh sudah melakukan pemeriksaan serta pengambilan sampel DNA pasien," katanya di Banda Aceh, Kamis 18 Maret 2021.

"Barang kali dari tubuh apakah pasien ada tanda-tanda yang bisa dikenali oleh keluarga atau teman-temannya," sambungnya, dikutip dari ANTARA.

Baca Juga: Thomas Tuchel Lepaskan Kutukan Chelsea, 7 Tahun The Blues Tak Masuk 8 Besar Liga Champions

Zainal yang diduga sebagai polisi bernama Asep ini sudah dianggap sebagai pasien gelandangan.

Tahun 2009 lalu, dia diantar salah seorang Kepala Desa dari Kecamatan Sampoineit Kabupaten Aceh Jaya, hingga saat itu belum pernah ada yang mengunjunginya.

"Mau kita pulangkan juga tidak punya keluarga, sehingga pasien ini tetap berada di RSJ sampai saat, dan kondisinya baik, hanya saja belum bisa berkomunikasi dengan baik," katanya.

Di sisi lain, perwakilan Bidang Dokkes Polda Aceh yang hadir ke RSJ Aceh Kompol dr M Affandi menyebutkan sampel yang sudah diambil dari pasien yakni berupa darah vena dan "swab" mulut, kemudian akan dilakukan pengambilan sidik jari.

Selain itu juga, pihaknya telah mengambil data-data primer, data sekunder dari pasien sesuai prosedur DVI (Disaster Victim Identification) yang akan dibawa ke pusat laboratorium di Jakarta.

"Hasilnya sekitar dua minggu bisa keluar. Tes DNA sedang kita ambil sampelnya, nanti itu yang akan diperiksa sebagai bahan DNA-nya," katanya.

Diberitakan Potensibisnis.com sebelumnya, diduga pasien yang sering dipanggil Zainal ini merupakan anggota kepolisian bernama Asep.

Saat itu di bertugas sebagai pasukan Bantuan Keamanan Operasional Brimob Resimen II Kedung Halang Bogor ke Polda Aceh.

Lalu tahun 2004 dia bertugas sebagai Poskotis Brimob Peukan Banda Aceh.

Pria lulusan Sekolah Tamtama Polri tahun 1999/2000 ini saat itu Asep masih berstatus sebagai Bhayangkara Muda dan menyemat pangkat sebagai Ajun Brigadir Polisi (Abrip).

Lalu pada tahun 2004 ketika Tsunami Aceh terjadi, Asep sedang bertugas di posko pengamanan.

Malangnya, Tsunami Aceh itu menyapu bersih posko tempat Asep bertugas, hingga Asep dinyatakan hilang.***

 

Editor: Muhammad Sadili

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah