Meski sebelumnya World Health Organization (WHO) menyatakan rentang waktu penyuntikan dosis kedua AsteaZaneca antara 9 - 12 minggu dari dosis pertama.
Hal ini dilakukan juga untuk melihat apakah kriteia penerima vaksin AstraZeneca ini sama dengan vaksin sebelumnya yang tengah digunakan Indonesia.
"Jadi saat ini Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM), Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan para ahli sedang melihat kembali, apakah kriteria penerima vaksin AsteaZaneca akan sama dengan kriteria vaksin Sinovac dan Biofarma," kata Wiku.
Baca Juga: Pembukaan Kongres XXXI HMI, Jokowi: HMI Harus Jadi Pelopor Bangsa Indonesia
Penentuan kelompok yang diprioritaskan menerima vaksin tersebut akan dilakukan setelah ada rekomendasi terkait vaksin AstraZeneca.
"Hasil dari evaluasi keamanan serta penentuan kriteria vaksin AstraZeneca, selanjutnya akan diinformasikan oleh Kementerian Kesehatan dan Badan POM," ucap Wiku.
Terkait vaksin AstraZeneca, sebelumnya beredar kabar bahwa vaksin ini bermasalah karena adanya laporan soal pembekuan darah yang terjadi kepada sejumlah penerima vaksin.
Akibatnya, beberapa negara pun meghentikan sementara penggunaan vaksin, seperti seperti Denmark dan Norwegia.
Dikutip dari ANTARA, tanggapan lain datang dari Kanada, di mana pihak otoritas Kanada mengatakan bahwa vaksin AstraZeneca aman.