Penyebab Kecelakaan Bus di Sumedang yang Menewaskan 27 Orang, Basarnas Sebut Kehilangan Kendali

- 11 Maret 2021, 12:52 WIB
Petugas mengevakuasi korban kecelakaan bus PO Sri Padma Kencana di Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu, 10 Maret 2021.
Petugas mengevakuasi korban kecelakaan bus PO Sri Padma Kencana di Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu, 10 Maret 2021. /ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

POTENSI BISNIS - Peristiwa kecelakan bus yang terperosok ke dalam jurang terjadi pada Rabu malam, 10 Maret 2021.

Bus itu mengangkut penumpang yang merupakan rombongan study tour SMP IT Al Muawana, Cisalak, Subang.

Kecelakaan maut tersebut mengakibatkan bus pariwisata masuk jurang sehingga menelan sejumlah koran tewas.

Baca Juga: Kronologi Kecelakaan Bus di Sumedang yang Menewaskan 27 Orang

Badan SAR Nasional (Basarnas) Kota Bandung menyatakan bahwa korban jiwa akibat kecelakaan buas yang masuk jurang di Wado Sumedang mencapai 27 orang serta 39 orang selamat .

Menurut Kepala Basarnas Bandung Deden Ridwansyah, mengatakan bahwa seluruh korban selamat dan meninggal dunia sudah dilakukan evakuasi dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang.

"Data Korban sementara yang diperoleh dari RSUD Sumedang yaitu jumlah total koran 66 orang, 27 meninggal dunia dan 3 orang selamat, " katanya dikutip PotensiBisnis.com dari ANTARA.

Baca Juga: Mau Bisnis Catering Rumahan? Persiapkan 5 Hal Ini Mulai dari Sekarang

Tim Basarnas maupun petugas lainnya masih melakukan pemantauan di lokasi untuk memastikan kembali tidak ada lagi korban yang terjebak.

"Sampai saat ini tim SAR gabungan masih melakukan pemantauan di lokasi untuk memastikan tidak ada lagi korban yang terjepit badan bus setelah terangkat oleh alat berat," katanya.

Kepala Basarnas menyebutkan bahwa korban terakhir yang berhasil dievakuasi seorang laki-laki dengan kondisi terjepit badan bus dan sudah meninggal dunia.

Baca Juga: Pilot Cantik Athira Farina Kecelakaan di Bali, Begini Kondisinya Sekarang

Peristiwa kecelakaan bus itu terjadi di Jalan Raya Wado Malangbong Kabupaten Sumedang pada Rabu 10 Maret 2021 pukul 18.30 WIB saat perjalanan pulang dari Pangandaran menuju Kabupaten Subang.

Diduga Bus pariwisata tersebut hilang kendali, sehingga jatuh ke dalam jurang di jalan raya yang menghubungkan Sumedang -Garut dengan kondisi jalan yang menurun dan cukup panjang.

Lokasi bus yang terjatuh kedalam jurang itu berdekatan dengan jalan tikungan menurun , sehingga bus terperosok ke jurang di sebelah kiri jalan dengan kedalaman mencapai 20 meter.

Baca Juga: Innalillahi! Bus Rombongan Peziarah Pelajar SMP Masuk Jurang di Sumedang, Belasan Orang Meninggal Dunia

Seperti diketahui bahwa jalan tersebut tidak dilengkapi dengan penerangan jalan , sehingga saat pihak kepolisian melakukan evakuasi membutuhkan penerangan khusus.

Pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah melakukan investigasi terkait kecelakaan bus pariwisata yang memakan korban jiwa.

"Tim sudah di TKP, kebetulan ketua KNKT juga sudah ada di lokasi ya," kata Anggo Anurogo.

Menurut satu orang penumpang yang selamat bernama Hafid Alfariz, menduga angkutan yang ditumpangi itu terperosok ke jurang karena remnya blong.

"Saya kaget, remnya blong," ujarnya saat meneriman pertolongan medis di Puskesmas Wado, dikutip ANTARA.

Dirinya juga mengatakan, angkutan yang ia tumpangi, itu bus pariwisata rombongan sekolahnya yang melaksanakan kegiatan serta berziarah.

"Habis 'study tour' dari Pangandaran. Iya, habis ziarah juga dari Cibiuk dan Pamijahan," ujarnya.

Bus yang bernomor polisi T 7591 TB itu juga terperosok ke dalam jurang sedalam sekitar 20 meter dari jalan, dengan kontur jalan di lokasi kejadian itu menurun relatif panjang.

Diduga bus itu, kehilangan kendali ketika melaju menurun dari arah Malangbong, Sumedang-Garut ke Kabupaten Sumedang.

Pihak kepolisian sejauh ini masih memastikan penyebab kecelakaan bus tersebut, serta belum menebutkan identitas para korban yang ditemukan dan berhasil dievakuasi.

Pihak kepolisian bersama tim SAR masih berupaya melakukan revakuasi korban yang tersisa di dalam bus. Para korban yang tersisa itu diduga dalam keadaan meninggal dunia.

Polisi Sebut Bukan Jalan Bus

Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Ahmad Dofiri mengatakan, jalur alternatif Garut-Sumedang via wado itu bukan untuk kendaraan besar seperti bus.

"Setahu saya jalan ini memang tidak diperuntukkan bagi bus besar seperti ini," kata Ahmad Dofiri di lokasi kecelakaan, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Menurutnya, jalur itu sempat ramai digunakan ketika Jalur Lingkar Nagreg masih belum selesai dibangun beberapa tahun silam.

Jalur itu memang sedianya menjadi jalur alternatif yang menghubungkan antara jalur selatan menuju jalur utara dari wilayah Priangan Timur, Jawa Barat maupun sebaliknya.

"Ya biasa dipakai waktu (lingkar) Nagreg belum beres, ini alternatif pengalihan Nagreg bisa melalui Wado," ujarnya.

Sejauh ini, Tim SAR bersama unsur kepolisian dan yang lainnya sudah mengevakuasi seluruh korban dari bus tersebut.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah