POTENSI BISNIS - Najwa Shihab sebagai pemandu acara di kanal YouTubenya menanyakan kepada Mmantan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso terkait politisasi yang kencang karena aktor politiknya.
Menurut Sutiyoso, hal itu akan terjadi ketika Gubernur melakukan sesuatu mereka pasti ikut meskipun tidak tahu urusan sebenarnya.
"Ya pastilah di ibukota kan penduduknya dari mulai tukang batu sampai RI satu, kemudian ketua partai ketua Dewan dan yang lainnya," tuturnya.
Sutiyoso juga mengungkapkan, jika Anies Baswedan dan Ahmad Riza tidak ramai dikritik, justru dirinya yang cemburu.
"Tapi kalau Anies dan Riza tidak digebukin justru saya cemburu, kenapa waktu zaman saya digebukin mereka engga," tuturnya.
"Semakin digebukin semakin kesohor kita," katanya.
Sebelumnya Bang Yos menjabwa pertanyan terkait banjir Jakarta.
Bukan rahasia umum jika Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan kerap jadi sasaran serang buzzer.
Mereka menghujat, menghina baik pribadi Anies Baswedan maupun sebagai gubernur.
Terlebih saat banjir melanda ibu kota, Anies Baswedan harus benar-benar menghadapi pekerjaan berat sekaligus, cibiran, cacian, kritik dari buzzer.
Melihat fenomena banjir tahunan di Jakarta yang terjadi sejak zaman kolonial hingga berganti-ganti gubernur, mantan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso menyinggung, jika ibu kota itu "markas" para pejabat tinggi.
Mulai RI 1, 2, menteri, DPR RI, pejabat tinggi lainnya hingga tukang batu ada di Jakarta. Namun anehnya, yang diserang dan seolah-olah paling salah untuk saat ini adalah Anies Baswedan.
Sutiyoso mengaku lebih sedih dan heran. Faktanya saat ini banjir tak hanya terjadi di Jakarta, namun mana-mana. Tapi, Anies Baswedan paling ramai kritik dan disorot.
"Ya pastilah di ibukota kan penduduknya dari mulai tukang batu sampai RI satu, kemudian ketua partai ketua Dewan dan yang lainnya," tutur Bang.***