Mengejutkan! Kerap Lontarkan Kritik untuk Presiden Jokowi, Amien Rais Beberkan Alasannya

- 27 Desember 2020, 18:55 WIB
Ketum Partai Ummat Amien Rais.
Ketum Partai Ummat Amien Rais. /Tangkapan layar/Akun Youtube Amien Rais Official

POTENSIBISNIS - Amien Rais angkat bicara soal penetapan menteri-menteri baru di Kabinet Indonesia Maju dibawah kepemimpinan Presiden Jokowi.

Sebagaimana dikabarkan sebelumnya, Presiden Jokowi telah melantik enam menteri baru di Kabinet Indonesia Maju pada Rabu, 23 Desember 2020.

Ketua Umum Partai Ummat Amien Rais mengaku, kalau dirinya kerap diberi pertanyaan oleh sebagian teman dan sahabat mengenai kritikannya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca Juga: Detik-detik Presiden Jokowi Tunjuk Kapolri Baru, Nama Mantan Kapolda Papua Mencuat

Amien Rais pun menanggapi hal tersebut dengan jawaban-jawabannya atas pertanyaan dari kritikannya yang kerap dilontarkan untuk Presiden Jokowi.

Tanggapannya tersebut ia sampaikan melalui tayangan video yang diunggah melalui kanal YouTube Amien Rais Official, Minggu, 27 Desember 2020.

"Saya ingin menjawab sebagian teman bahkan sahabat saya, mengapa saya kok setiap kali menulis atau kadang ceramah, kok saya meng-single out atau mengkhususkan secara tunggal Pak Jokowi, kenapa?" kata Amien Rais.

Baca Juga: Singgung Soal Pendanaan, Denny Darko Bicara Proxy Luar akan Bingung Hadapi Kekuatan Baru Indonesia

Kemudian, Amien Rais juga mengku, banyak pihak yang kerap menanyakan padanya apakah dia mempunyai perasaan kebencian yang khusus kepada Jokowi.

Karena itu dia ingin menjelaskan maksud dan tujuannya kenapa selalu menyasar Jokowi. sebagaimana dilansir PotensiBisnis.com dari laman PikiranRakyat-Bekasi.com dalam artikel "Komentari Menteri Baru yang Ditunjuk Presiden Jokowi, Amien Rais: Saya Bukan Asbun dan Astul".

"Mengapa saya memberikan kritik, koreksi, masukan, wanti-wanti dalam berbagai bidang keilmuan kehidupan, apakah kehidupan politik, kehidupan hukum, bahkan ekonomi, saya mesti akan mengarahkan langsung kepada Pak Jokowi," ujarnya.

Ketua Umum Partai Ummat itu pun menuturkan, dalam Undang-Undang Dasar (UUD) itu sudah mengalami empat amandemen ketika dirinya menjadi ketua MPR. Menurutnya, bagi orang yang tidak mengikuti mungkin akan merasa terkejut lantaran bab ketiga pada UUD berjudul berjudul kekuasaan pemerintah negara, dan isi dari UUD itu sepenuhnya menyangkut otoritas atau kekuasaan presiden.

Baca Juga: Pemerintah Siapkan Berbagai Bantuan Tahun Depan, Cek Informasinya

"Ada 16 pasal, itu semuanya tanpa kecuali mengenai presiden dan wakil presiden. Bahkan sekian pasal dan ayat dimulai dengan presiden," ucapnya.

Jadi, Amien melanjutkan, bab 3 tersebut membahas mengenai kekuasaan pemerintah negara itu 100 persen menyangkut otoritas atau kekuasaan presiden.

"Jadi diatur secara rinci, lengkap, bahkan panjang lebar," ucapnya.

Karena, Amien menambahkan, di dalam sistem kenegaraan Indonesia itu presiden adalah sosok yang mengalir darinya kekuasaan apapun yang ada di Indonesia ini, yang di bawah presiden, semuanya kembali ke presiden.

"Kalau mau tahu kekuasaan rentang kementerian itu hanya satu pasal, enteng sekali. Bahkan MPR itu hanya dua pasal, DPR tujuh pasal, DPD hanya dua pasal, tapi presiden ada enam belas pasal," katanya.

Baca Juga: Bukan Habib Rizieq, Sekum Muhammadiyah Duga Ada Big Power Manfaatkan FPI

Selain itu, Amien juga memahami kenapa presiden sampai diberikan kewenangan, otoritas, atau kekuasaan yang demikian luas.

Dia memahami hal itu karena memimpin langsung pengubahan empat dasar UUD, sehingga hal itu disepakati agar pemerintahan berjalan efektif.

Disebutkan juga bahwa posisi presiden itu menjadi kepala negara tapi juga kepala eksekutif, bahkan walaupun tidak disebutkan dalam UUD disebut sebagai panglima tertinggi.

Karenanya, Amien selalu mengarahkan kritik, komentar, masukan, dan wanti-wanti kepada presiden.

Dia menyatakan bahwa dirinya tidak mau buang-buang waktu dengan memberikan kritik koreksi kepada kementerian, Dirjen, atau yang lainnya.

"Saya langsung kepada sumbernya, yaitu sekarang ini disebutnya Lurah Indonesia. Jadi sekali lagi tidak ada kebencian kepada seseorang atau suatu kaum itu dilarang dengan tegas di dalam Al-Quran," katanya.

Baca Juga: Kok Bisa? Ini Hasil Swab Test Oknum Perawat Mesum Bersama Pasien Covid-19 di Wisma Atlet

Amien mengungkapkan kalau dirinya membaca Al-Quran setiap hari, dan dia juga mengutip surat Al-Maidah ayat 8 yang memiliki arti:

"Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adil lah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."

Menurutnya itu masuk akal, karena kalau kita berkoar-koar perihal keadilan tapi ternyata benci pada suatu kaum maka itu menjadi batal dan tidak ada gunanya.

Karena itu dia mengajak semua pihak untuk berlaku adil. Selain itu, Amien mohon untuk dimengerti, karena ketika dia mengarahkan kritik dan koreksi itu bukan karena asal bunyi.

"Saya bukan Asbun (Asal Bunyi), kalau saya nulis juga bukan Astul (Asal Tulis), insya Allah bertanggung jawab. Ada didukung fakta, data yang selalu saya timbang dahulu bobot kebenarannya dan lain-lain," katanya.

Baca Juga: CATAT! Ini Daftar Bantuan Pemerintah yang Diperpanjang hingga 2021

Lebih lanjut, Amien bahwa dengan kata lain yang dia lakukan adalah memberikan koreksi kepada Jokowi.

"Yang correct secara politik, correct secara konstitusional, dan insya Allah correct secara moral." katanya.***(M Hafni Ali Fahmi/PikiranRakyat-Bekasi.com)

Editor: Abdul Mugni

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah