Itu pun sesuai arahan Wakil Presiden, KH Maruf Amin yang menekankan sektor ekonomi kreatif harus bisa menjadi lokomotif dalam penciptaan lapangan pekerjaan.
"Kita mendata ada 30 juta pelaku sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang terpuruk, mulai dari informal, hingga pelaku usaha mikro dan besar sangat terdampak dan harus segera dibantu," kata Sandi.
Menanggapi arahan Presiden dan Wakil Presiden, Sandi Mengungkapkan bahwa hal tersebut tidaklah mudah, akan tetapi bisa diselesaikan secara bersama dengan adanya kolaborasi dari semua pihak.
"Tugas ini adalah amanat yang berat, tapi akan ringan apabila kita kerjakan bersama. Hari ini adalah sebuah langkah awal, gerak kita menjalankan arahan Presiden dan Wakil Presiden," imbuhnya.
Merujuk hal tersebut, percepatan pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif ditegaskan Sandi lewat penerapan tiga platform, yakni inovasi, adaptasi, dan kolaborasi.
"Tugas pemerintah adalah sebagai fasilitator inovasi bagi ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif, sehingga sistem ini akan menumbuhkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," papar Sandi.
Menurut sandi, dengan adanya menerapkan CHSE di setiap destinasi wisata, dia menginginkan terfokus kepada wisatawan nusantara, sebab yang paling berpotensi itu wisatawan lokal.
"Wisatawan Nusantara ini yang paling potensial, kita harus kembangkan destinasi wisata yang fokus kepada wisatawan Nusantara," kata sandi.
Dengan pengalamannya dibirokrasi dan sebagai seorang pengusaha, Sandi berkeinginan adanya kolaborasi dari semua pihak yang terfokus perhatiannya pada masyarakat.
"Saya tahu banget birokrasi, dulu sebagai pengusaha saya juga pengalaman. Jadi harus buka diskusi-komunikasi dan kita harus perhatikan masyarakat," papar Sandi.