Setelah ditelusuru, video yang diunggah dengan klaim uang suap Rp100 juta sebagai uang tutup mulut untuk keluarga enam korban Laskar FPI tersebut adalah keliru atau salah.
Faktanya, Video tersebut merupakan hasil suntingan yang menggabungkan beberapa potongan video wawancara Ketua Bidang Hukum dan HAM PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas serta video konferensi pers Komnas HAM terkait dengan kasus Siyono terduga teroris asal Klaten pada 2016 silam.
Dalam video aslinya, Kepala Polri Jenderal Pol Badrodin Haiti menekankan bahwa dua gepok uang senilai Rp100 juta diberikan kepada keluarga almarhum Siyono dari kantong pribadi Kepala Densus 88 Brigjen (Pol) Eddy Hartono.
Baca Juga: Jelang Natal, Ini Daftar Penutupan Jalan hingga Malam Tahun Baru 2021 di Kota Bandung
Dan ditekankan juga uang tersebut bukan sebagai sogokan ke keluarga Siyono karena pada dasarnya kematian terduga teroris itu merupakan kecelakaan yang tak bisa dihindari. Sebagaimana dikutip PotensiBisnis.com dari laman turnbackhoax.id, 24 Desember 2020.
Sebagaimana diketahui, Terduga teroris Siyono (SY) tewas saat dibawa anggota Densus 88 Polri untuk menunjukkan bunker penyimpanan senjata di sekitar Prambanan, Jawa Tengah. Dari hasil CT scan di Rumah Sakit Polri, Siyono diketahui tewas lantaran benda tumpul serta ada memar pada bagian tubuh.
Dapat disimpulkan, video dengan klaim uang suap Rp100 juta sebagai uang tutup mulut keluarga korban keenam laskar FPI yang tewas tertembak adalah tidak benar karena tidak sesuai fakta dan termasuk dalam kategori info Hoaks.***