Dikutip dari berita PR Depok berjudul "Prabowo-Sandiaga Uno Jabat di Kementerian, Arief Poyuono: Jokowi tak Ingin Punya Oposisi, karena..." menurut Arief, ada perbedaan signifikan antara konsep demokrasi dan konsep politik Jawa.
https://t.co/KUtwHTVZoo Jika dalam demokrasi keberadaan oposisi itu ideal, dalam politik Jawa, terdapatnya oposisi merupakan destabilisasi. Jokowi tidak ingin punya oposisi sama sekali, karena akan menciptakan "dua matahari" dan mengurangi daya kekuasaannya— Arief Poyuono (@bumnbersatu) December 22, 2020
“Jika dalam demokrasi keberadaan oposisi itu ideal, dalam politik Jawa, terdapatnya oposisi merupakan destabilisasi,” ujar Arief.
Lebih lanjut, Arief menilai bahwa Jokowi sama sekali tidak ingin memiliki oposisi selama masa pemerintahannya.
Ia berpendapat, Jokowi meniadakan para oposisi dengan mengangkat Sandiaga Uno sebagai Menparekraf untuk menggantikan Wishunatama.
“Jokowi tidak ingin punya oposisi sama sekali,” kata Arief menjelaskan.
Hal tersebut dilakukan Jokowi, menurut penilaiannya, agar tidak menciptakan dua kekuatan besar yang nantinya akan mengurangi daya kekuasaannya sendiri.
“Karena akan menciptakan "dua matahari" dan mengurangi daya kekuasaannya,” ujarnya.
Seperti diketahui bersama, Prabowo Subianto terlebih dahulu diangkat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) RI.
Prabowo dan Sandiaga Uno merupakan calon presiden dan calon wakil presiden dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) pada 2019 lalu.***PR Depok/Muhammad Faisal Akbar