Ini Permintaan 'Mengerikan' Petugas Partai PDIP yang Diarahkan untuk Massa Aksi 1812

- 18 Desember 2020, 21:43 WIB
Peserta aksi Bela Habib Rizieq memaksa berdemonstrasi dan melawan aparat keamanan.
Peserta aksi Bela Habib Rizieq memaksa berdemonstrasi dan melawan aparat keamanan. /Dok. PMJ News//



POTENSIBISNIS - Massa Aksi 1812 yang menggelar unjuk rasa di depan Istana Negara, mendapat sorotan dari politisi PDIP, Dewi Tanjung.

Petugas partai ini, memberi pesan keras untuk menindak tegas massa Aksi 1812.

Lewat akun Twitter pribadinya, Dewi Tanjung meminta aparat kepolisian menangkap atau menembak mati massa aksi.

Baca Juga: Tak Hanya Sajam, Peserta Aksi 1812 juga Membawa Barang Terlarang Ini

Selain itu, Dewi Tanjung mengaitkan aksi demo dengan kondisi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.

Tangkap layar cuitan Dewi Tanjung
Tangkap layar cuitan Dewi Tanjung

"Polisi harus Tegas. FPI dan siapapun tidak boleh mengadakan demo di tengah penyebaran Covid-19," begitu kicauannya.

"TANGKAP ATAU TEMBAK MATI APABILA MEREKA MEMAKSA UNTUK MELAKUKAN AKSI DEMO SAMPAH. Negara Jangan Takut sama FPI karna mereka hanya kelompok Sampah Negara yg suka bikin Gaduh di negara ini," begitu tulis Dewi.

 

Baca Juga: Ini Daftar Tempat yang Menyediakan Rapid Test Antigen di Daerah Kota Bandung

Massa aksi 1812 seperti diketahui berunjuk rasa menuntut pembebasan tersangka penghasutan Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab (HRS).

Aksi demo 1812 yang digelar di Jakarta, hari ini, Jumat 18 Desember 2020 ini berlangsung ricuh.

Peserta aksi melakukan tindakan anarkis terhadap Anggota Kepolisian.

Dikutip PotensiBisnis.com dari berita Pikiran-Rakyat.com berjudul "Apa yang Terjadi jika Cuitan Politisi PDIP Jadi Kenyataan? Tangkap atau Tembak Mati Massa Aksi 1812" sebelum kericuhan terjadi, Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya mengamankan 155 orang diduga pendukung HRS yang hendak berunjuk rasa di kawasan Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat.

Tak hanya itu, aparat gabungan pun mengamankan sejumlah massa yang akan berunjuk rasa di sekitar Istana Merdeka, Jakarta.

Dari sana, diklaim polisi ada dua orang membawa ganja dan senjata tajam. "Dari 155 yang kami amankan, ada yang ditemukan bawa ganja di daerah Depok dan ada juga ditemukan bawa sajam," ujar Yusri dikutip dari Antara.

Saat penindakkan, polisi pun mengaku ada dua anggotanya yang terlukan terkena sabetan senjata tajam.

Korban yang terkena sabetan senjata tajam jenis samurai ini ditemukan saat pembubaran massa di depan kantor Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Klaim itu disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Yusri Yunus.

"Dua orang anggota kami terkena sabetan senjata tajam saat bubarkan massa aksi," kata Yusri, Jumat 18 Desember 2020.

"Ditemukan senjata tajam. Anggota kami kena sabetan samurai," sambungnya.***Pikiran-Rakyat.com/Rizki Laelani

 

 

Editor: Awang Dody Kardeli

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah