Status Waspada! Ancaman Erupsi Gunung Semeru Bisa Meluas, PVMBG Imbau Masyarakat Jangan Lakukan Ini

- 17 Desember 2020, 11:45 WIB
Kolom Gunung Semeru Tertutup Kabut Lebat, PVMBG: Erupsi Terjadi Tidak Terus Menerus
Kolom Gunung Semeru Tertutup Kabut Lebat, PVMBG: Erupsi Terjadi Tidak Terus Menerus /Antara/Umarul Faruq

POTENSIBISNIS – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), melakukan evaluasi terhadap status Gunung Semeru yang saat ini kondisinya masih berada di Level II atau Waspada.

Kepala Subbidang Mitigasi Gunung api Wilayah Barat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Nia Haerani mengatakan, Ancaman Gunung Semeru dengan statusnya yang waspada ini telah memiliki tiga zona Kawasan Rawan Bencana (KRB).

“Ancaman bahaya pada gunung api dengan status waspada berada di sekitar kawah dan ada tiga zona KRB,” kata Nia Haerani.

Baca Juga: ShopeePay Bagikan Kiat Cerdas Maksimalkan Skill Fotografi agar Pemilik Usaha Makin Cuan

“Pada status siaga, ancaman bahaya erupsi bisa meluas, namun tidak mengancam permukiman penduduk dengan luas daerah ancaman berbeda-beda untuk setiap gunung api,” ujarnya.

PVMBG, melakukan evaluasi terhadap status Level II atau waspada Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

“Tim sudah turun di lapangan dan tim masih melakukan kajian untuk mengevaluasi aktivitas Gunung Semeru,” kata Kepala Subbidang Mitigasi Gunung api Wilayah Barat PVMBG Nia Haerani Rabu 16 Desember 2020, yang dikutip PotensiBisnis.com dari Antara.

Menurutnya terdapat empat tingkatan terkait aktivitas Gunung Api di Indonesia yang ditetapkan dari peraturan Menteri ESDM No. 15 tahun 2011 yang dibagi menjadi empat yakni level I (normal), level II (waspada), level III (siaga), dan level IV (awas).

Namun, Evaluasi yang dilakukan PVMBG, Nia sebut Gunung Semeru tidak terjadi erupsi terus menerus sehingga aktivitasnya hingga saat ini tetap di Level II atau Waspada.

Baca Juga: Masker Jadi Syarat Bagi Pemilih Kabupaten Bogor, Bupati Bogor: Ga Boleh Milih!

“Erupsi terjadi tidak terus menerus dengan kolom erupsi tidak teramati karena umumnya tertutup kabut selama sepekan terakhir,” ujarnya.

Secara rinci dijelaskan, adanya guguran lava pijar yang teramati dengan jarak luncur 400 bahkan hampir mencapai 500 meter dari puncak dan arah luncuran Tenggara, Besuk Kobokan.

Dalam pengamatan secara visual menggunakan Seismograf, Gunung Semeru mengalami sebanyak 28 kali gempa letusan, dua kali gempa awan panas guguran, 92 kali gempa guguran, 45 kali gempa hembusan, 25 kali tremor harmonik, satu kali gempa vulkanik dalam, satu kali gempa tektonik lokal, 19 kali gempa tektonik jauh, dan 10 kali gempa getaran banjir.

Baca Juga: Buzzer Presiden Jokowi 'Bertambah', Ernest Prakasa: Saya Rela

Melalui informasi yang diberikan dari Pos pantau, pada periode pengamatan Selasa 15 Desember 2020 pukul 00.00 - 06.00 WIB secara visual Gunung kabut dan asap kawah tidak teramati.

“Letusan asap, embusan asap secara visual tidak teramati karena gunung kebanyakan tertutup kabut,” ujarnya.

Terkait aktivitas kegempaan didapati Gunung Semeru alami letusan sebanyak empat kali, guguran sebanyak dua kali, embusan sebanyak satu kali, dan tremor harmonik sebanyak empat kali.

Oleh sebab itu, PVMBG kembali mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius satu kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru.

Baca Juga: Cara Mudah Budidaya Tanaman Hias, Pemula Wajib Tahu

Arah bukaan kawah di sektor Selatan-Tenggara juga harus diwaspadai sejauh empat kilometer, serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.

Dikarenakan suhunya yang masih terbilang sangat tinggi, sehingga harus tetap dilakukan pengamatan setiap harinya, masyarakat diimbau untuk menjauhi di area yang terdampak awan panas dan potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan.

“Masyarakat diminta waspada terhadap ancaman lahar di alur sungai/lembah yg berhulu di Gunung Semeru mengingat banyaknya material vulkanik yang sudah terbentuk,” pungkasnya.***

Editor: Rahman Agussalim

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah