Dengan asumsi tsunami tiba selama 20 menit sejak pertama kali gempa terdeteksi maka tersisa waktu untuk proses evakuasi masyarakat selama 15 menit.
Sejak 2019, kata dia, BMKG mulai mengembangkan Warning Receiver System New Generation (WRS-NG) sehingga dapat memberikan informasi gempa bumi pada menit kedua setelah gempa dan peringatan dini tsunami mulai menit ketiga sampai keempat, setelah gempa terekam seperti halnya di Jepang.
Baca Juga: Nelson Mandela Meninggal Dunia hingga McDonals di Makassar di Bom 3 Orang Tewas Peristiwa 5 Desember
"Secara otomatis seketika peringatan dini tersebut dapat disebarluaskan melalui berbagai kanal komunikasi baik, melalui SMS blasting, media sosial @InfoBMKG, Telegram, Aplikasi Mobile Phone Info BMKG, YouTube, Televisi, dan Websie," ujarnya, dilansir ANTARA.
BMKG terus mengupayakan peringatan bisa lebih cepat sehingga bisa memberi informasi kepada masyarakat lantaran beberapa kali terjadi tsunami yang tak lazim seperti di Palu pada tahun 2018. Kala itu, tsunami pada menit kedua dan ketiga.
"Disiapkan tambahan kanal komunikasi khusus melalui HT agar peringatan dini dapat tetap tersebar ke tengah masyarakat meskipun jaringan internet, telepon seluler, ataupun listrik lumpuh saat terjadi gempa bumi dan tsunami," imbuhnya.***