Singgung Bung Karno, Buya Syafi’i Tiba-tiba Muncul Kritik Pengkultusan Habib: Perbudakan Spiritual

22 November 2020, 18:10 WIB
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Ahmad Syafi’i Ma’arif atau akrab dipanggil Buya Syafi’i /instagram.com/@buyasyafii/

POTENSIBISNIS - Rasa kecintaan yang sangat terlalu dinilai akan membahayakan. Bahkan, sebagian besar akan terjebak pada pengkultusan.

Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Ahmad Syafi’i Ma’arif atau akrab dipanggil Buya Syafi’i turut mengomentari perilaku sebagian masyarakat yang dinilainya terlalu mengagung-agungkan sosok yang dianggap sebagai keturunan Rasulullah SAW.

Buya Syafi’i tegas berpendapat, perilaku pengkultusan sebagai sebuah fenomena yang tidak sehat.

Baca Juga: Diisukan Positif Covid-19, Rizieq Shihab Malah Sebar Video Pamer Kehangatan

 

 Baca Juga: Klasemen MotoGP 2020: Race GP Portugal Siaran Langsung Trans 7 Live Streaming TV Online Malam Ini

Hal itu dilontarkan Buya Syafi’i melalui cuitan pada akun twitter pribadinya @SerambiBuya pada 21 November 2020.

“Bagi saya mendewa-dewakan mereka yang mengaku keturunan Nabi adalah bentuk perbudakan spiritual. Bung Karno puluhan tahun yang lalu sudah mengeritik keras fenomena yang tidak sehat ini,” ujar Ulama berusia 85 tahun itu seperti dikutip PotensiBisnis.com dari berita "Kritik Pengkultusan Habib, Buya Syafi’i : Mendewakan Keturunan Nabi Adalah Perbudakan Spiritual"

Lebih lanjut, pada cuitan terbarunya tanggal 22 November 2020, Buya Syafi’i menambahkan jika Gelar Habib dan gelar-gelar lainnya yang mengaku keturunan Nabi akan luntur dengan penegasan ayat Al- Qur’an.

“Gelar habib, dan 1.001 gelar lain yg mengaku keturunan nabi, atau keturunan raja, hulubalang/keturunan bajak laut, perompak lanun yg menjadi raja, sultan, dianggap suci oleh sebagian orang akan runtuh berkeping berhadapan dengan penegasan ayat Al-Qur’an,” tegas Buya.

Baca Juga: Intip Bocoran Alur Sinetron Ikatan Cinta RCTI pada Minggu, 22 November 2020, Mama Rosa Mulai Curiga

Sementara itu, diketahui di dalam tubuh organisasi dan tradisi warga Muhammadiyah tidak lazim memberi gelar kepada seseorang karena nasabnya, bahkan kepada tokoh sekaliber pendiri ormasnya yakni KH. Ahmad Dahlan.

Jika ditelusuri nasabnya, KH. Ahmad Dahlan juga merupakan keturunan Rasulullah SAW, seperti disebutkan oleh Ustadz. Adi Hidayat dalam berita sebelumnya.

Beragam tanggapan pro–kontra netizen yang mengomentari pernyataan ulama kharismatik ini,

"Siapa yg mendewakan? Kepada nabi sekalipun kita tidak mendewakan. Buya, cinta itu tidak masuk logika Buya jika buya tidak merasakannya. Cinta itu reaksi," tulis@maulana91231774

Ada pula netizen yang langsung menentang anggapan jika penghormatan itu bagian dari Cinta.

“Kalo udah salah masih dibela-belain, ngomong kotor di forum Maulid Nabi masih dibela-belain, namanya apa kalo bukan mendewakan?, Cinta? Cinta kok menjauhkan diri kita dari Allah,"tulis@nabanmudrik.***jurnalpresisi/Zaini Rahman

 

Editor: Awang Dody Kardeli

Tags

Terkini

Terpopuler