POTENSIBISNIS - Cuitan Staff Khusus Presiden Joko Widodo, Fadjroel Rahman ke Anies Baswedan memicu reaksi warga net.
Tak butuh lama, tagar Anies Manis Cebong Nangis trending di Twitter, dan sudah di repost oleh 10 ribu pengguna.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, Anies Baswedan dalam Sustainable Transport Award 2021, penghargaan Jakarta Kota terbaik dunia diraih pada Sabtu, 31 Oktober 2020 kemarin.
Baca Juga: Demo Hari ini, Ribuan Pasukan Gabungan TNI-Polri Diturunkan untuk Amankan Jalannya Aksi
Menyandang gelar wilayah pertama di Asia Tenggara yang mendapatkan penghargaan Jakarta Kota terbaik dunia, nama Anies Baswedan pun tak lepas dari sorotan publik.
Tak Terkecuali Staff Khusus Presiden Republik Indonesia Bidang Komunikasi, Fadjroel Rachman yang mengomentari kinerja Anies Baswedan dan ungkit jasa Ahok.
Juru Bicara (Jubir) Presiden Joko Widodo itu melalui akun resmi twitter pribadinya @fadjroeL pada 31 Oktober 2020 mengucapkan terimakasih atas kinerja Anies Baswedan, Ahok dan Jokowi.
Baca Juga: Sederet Bansos 2021 akan Dihentikan, Berikut Bantuan Sosial Tunai yang Masih Bisa Didapat
Namun ucapan terimakasih Fadjroel ini atas dasar Anies Baswedan telah menlanjutkan perjuangan yang dirintis oleh Jokowi dan Ahok.
"Akhirnya semua pekerjaan transportasi publik yang DIRINTIS Presiden @jokowi & @basuki_btp dari #MRTJakarta #LRTJabodebek #KeretaApiBandara #6TolDalamKota juga #TransJakarta Pak Sutiyoso mendapatkan penghargaan. Terimakasih @aniesbaswedan sudah melanjutkan ~ FR #AJakartaJuaraDunia," tulis Juru Bicara Fadjroel Rachman, sebagaimana dikup PotensiBisnis.com dari cuitan akun @fadjroeL pada 31 Oktober.
Baca Juga: Solusi Verifikasi Email Prakerja Tidak Masuk saat Daftar Kartu Prakerja Gelombang 11
Cuitan itu dibalas oleh Fadli Zon secara terang-terangan.
Fadli Zon menyatakan malu membaca cuitan Fadjroel itu.
"Malu membaca twit jubir istana @fadjroeL," tulis Fadli Zon, dikutip PotensiBisnis.com dalam cuitan akun @fadlizon pada 31 Oktober 2020.
Selain malu, dirinya juga mempertanyakan bahwa istana mau jadi oposisi DKI.
"Giliran ada penghargaan ikut2an klaim, giliran salah cuci tangan. Kok istana mau jadi 'oposisi' DKI?" pungkas politisi Partai Gerindra tersebut.***