Mendadak Muncul dengan Kabar Jokowi Keluar dari PDIP, Refly Harun: Presiden Tidak Nyaman di PDIP

31 Oktober 2020, 07:40 WIB
Presiden Jokowi memberikan sambutan virtual. /Setkab.go.id

POTENSI BISNIS - Refly Harun menyebutkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi sudah tidak nyaman lagi di Partai yang membesarkannya PDIP.

Melalui Video yang di unggah di Kanal Youtube miliknya pada Kamis, 29 Oktober 2020, Refly sebut Jokowi terlihat akan membangung dinasti politiknya sendiri.

Dinasti Jokowi terlihat tidak akan dibangun dari PDIP, bahkan bisajadi dari partai lain.

Baca Juga: Benarkah Gagalnya Mahfud MD Jadi Cawapres Jokowi 2019 Erat Kaitannya dengan Megawati?

Refly Harun juga menyinggung permasalahan spekulasi lama, antara hubungan Jokowi, Megawati Soekarnoputri, dan PDIP.

"Ini terkait dengan Presiden Jokowi pasca 2024, kalau sekarang Presiden Jokowi dan PDIP saling membutuhkan tentunya. karena kita tau PDIP adalah tulang punggung dari Jokowi sebagai partai pendukung, dan sebagai partai dengan kursi terbesar tentu peran PDIP sangat signifikan, termasuk juga peran Megawati Soekarnoputri," ujar Refly Harun.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, Refly Harun merupakan sosok ahli hukum tata negara dan pengamat politik Indonesia.

Ia pernah ditunjuk oleh Mahfud MD sebagai Ketua Tim Anti Mafia Mahkamah Konstitusi setelah ia mensinyalir adanya mafia hukum di Mahkamah Konstitusi.

Dikenal dengan unggahan kritis di kanal Youtubenya, meski akan diperiksa dalam kasus Gus Nur, Refly Harun kembali mengunggah video pada Kamis, 29 Oktober 2020.

Refly Harun mengatakan untuk tidak melupakan lingkaran Presiden Jokowi yang tidak hanya ada Partai PDIP dan Megawati Soekarnoputri.

Bahkan dalam penetapan UU Cipta Kerja Jokowi justru terlihat dekat dengan Pimpinan Partai Golkar, Airlangga Hartarto, yang juga dekat dengan pengusaha.

Baca Juga: Mendadak, Menaker Ida Fauziyah Perbolehkan Gubernur Naikkan UMP 2021, dengan Catatan

"Sebenarnya kalau bicara kedekatan, justru terlihat Presiden Jokowi tidak nyaman dekat dengan kalangan PDIP sendiri. Sederhana, karena di PDIP dia tidak pernah menjadi orang nomor satu, misalnya dalam sebuah kesempatan Megawati sudah mengindikasikan akan turun pasca pemilu 2024, tidak ada jaminan juga Presiden Jokowi akan mendapat tempat di PDIP pasca menjadi presiden," ujarnya.

Refly mengungkapkan mungkin secara formal, Jokowi bisa dijadikan wakil ketua pembina atau jabatan seremonial lainnya, sebagaimana dikutip PotensiBisnis.com dari ringtimebali.com "Muncul Berita Jokowi akan Tinggalkan PDIP, Refly Harun: Tidak Sekarang!"

Apa mungkin tidak langsung punya pengaruh besar di PDIP lantaran Puan Maharani lebih kuat, lebih berhak untuk memimpin di PDIP.

Jadi kalau kita lihat misalnya keinginan Jokowi membangun politik dinasti sendiri, maka dinasti itu barangkali tidak dibangun dari PDIP.

Bisa dibangun dari kelompok atau partai lain, secara spekulatif bisa jadi melalui PSI, yang secara ideologi ruhnya kurang lebih sama dengan PDIP.

"Dalam spektrum itulah Jokowi berasal tapi bisa juga dia membangun kekuatan non partai sebagaimana yang dilakukan presiden dahulu, misalnya Habibie dengan Habibie Centernya, juga Abdurrahman Wahid membentuk Abdurrahman Center," kata Refly.

Menurutnya pilihan Jokowi pasca 2024 adalah tetap di PDIP atau membentuk kekuatan sendiri.

Baca Juga: Jokowi Diusulkan Jadi Cawapres 2024, Rocky Gerung: Megawati Ketua Golkar, Ma'ruf Amin Ketua PDIP

Kekuatan utama Jokowi hingga saat ini justru ada pada kekuatan non parpol, para relawan yang masih setia, dan bisa jadi kekuatan ini lah yang akan digunakan untuk membuat jalur politik sendiri.

Dia menilai spekulasi Jokowi untuk meninggalkan PDIP masuk akal, tetapi tidak sekarang.

"Mungkin menjelang Pilpres 2024, di mana konstelasi akan berubah misalnya,PDIP mencari jalannya sendiri, menunjuk calon sendiri, tapi Jokowi bisa mencari jalan lain," kata Refly Harun.***(I GA Putu Yuliani Dewi/Ringtimesbali.com)

Editor: Rahman Agussalim

Sumber: Ringtimes Bali

Tags

Terkini

Terpopuler