Pemprov Jabar Berupaya Membangun Geliat Ekonomi Lewat Pariwisata Dengan Terapkan Protokol Kesehatan

3 Oktober 2020, 14:55 WIB
ILUSTRASI: wisata alam Pemandian Air Panas Sabda Alam Garut/ /Instagram/@sabdaalam.garut


POTENSI BISNIS - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) terus berupaya membangun geliat ekonomi di masa Adaptai Kebiasaan Baru (AKB).

Salah satunya, yaitu dari sektor pariwisata dengan tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat.

Wakil Gubernur (Wagub) Jabar Uu Ruzhanul Ulum, perlu digencarkan dengan memanfaatkan media sosial terkait promosi dan kampanye protokol kesehatan yang menjamin keamanan bagi calon wisatawan di destinasi wisata.

Baca Juga: Jika Megathrust dan Tsunami 20 Meter Terjadi Ini 7 Kecamatan di Kabupaten Garut Berpotensi Terdampak

"Kami ingin ekonomi menggeliat, tapi keselamatan warga tetap yang utama," kata Uu saat membuka Rapat Koordinasi Pemasaran Pariwisata Jawa Barat di The Trans Luxury Hotel, Kota Bandung, Jumat 2 Oktober 2020.

Wagub Uu menegaskan, protokol kesehatan harus menjadi kesadaran bersama baik bagi pengelola maupun pengunjung destinasi wisata.

"Karena disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan menjadi kunci untuk menekan penyebaran COVID-19," jelas Wagub Jabar itu.

Baca Juga: BMKG Imbau Masyarakat Terkait akan Terjadinya Instensitas Curah Hujan Tinggi Dampak Anomali La Nina

Sementara Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jabar juga telah mengeluarkan Surat Edaran Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Nomor 440/1222-Pemas Tahun 2020 tentang Panduan Strategi: Adaptasi Kebiasaan Baru Bidang Parbudekraf berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 46 Tahun 2020 dan Peraturan Gubernur Nomor 60 Tahun 2020 untuk menjadi acuan baik perorangan maupun industri pariwisata agar lebih memperhatikan protokol kesehatan.

Sebagaimana dikabarkan prfmnews.pikiran-rakyat.com artikel berjudul: "Jabar Ajak Wisatawan Datang Tapi Wajib Patuhi Protokol Kesehatan". Di Jabar sendiri, Desa Wisata menjadi salah satu program untuk memulihkan pariwisata sekaligus ekonomi warga setempat.

“Selain meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia dan pembangunan infrastruktur, pemerintah juga harus menjamin indeks kebahagiaan warganya, salah satunya dengan sektor pariwisata," kata Uu.

Baca Juga: Update Harga iPhone SE 2020 yang Sudah Bisa Dimiliki Penggemar Apple Indonesia Mulai dari Rp8 Jutaan

Selain itu, pariwisata dinilai bisa mendongkrak indeks kebahagiaan warga Jabar di masa pandemi ini.

"Desa Wisata adalah sebuah potensi yang ada di Jawa Barat, karena Jawa Barat banyak sekali potensi wisatanya,” tambahnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Nia Niscaya yang hadir secara virtual mengatakan, ada empat pilar pengembangan pemasaran pariwisata, yakni pengembangan pasar, pengembangan citra, pengembangan mitra, dan pengembangan promosi.

Baca Juga: Guna Mendukung UMKM, Pelindo 1 Tanjungpinang Salurkan Dana Kemitraan dan Pembinaan

Adapun di masa pandemi COVID-19, Nia menjelaskan, setiap pihak termasuk masyarakat harus menyebarkan informasi terkait protokol kesehatan dan mengurangi berita bohong terkait kasus COVID-19 demi membangun kepercayaan bagi calon wisatawan untuk berkunjung ke lokasi wisata.

"Membangun kepercayaan untuk mengunjungi lokasi wisata melalui penerapan protokol kesehatan yang meliputi kebersihan, kesehatan, keamanan, dan lingkungan," kata Nia.***(Haidar Rais/Prfmnews)

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: PRFM News

Tags

Terkini

Terpopuler