Menhan Jerman Tak Jadi Terbang ke Irak Usai Terjadi Aksi Protes Pembakaran Al-Quran

24 Juli 2023, 16:00 WIB
Demonstran memegang poster ulama Syiah Moqtada al-Sadr, sementara asap terlihat mengepul dari gedung Kedutaan Besar Swedia di Irak, beberapa jam sebelum rencana pembakaran Alquran di Stockholm, Swedia. /Reuters

POTENSI BISNIS - Menteri Pertahanan Jerman, Boris Pistorius, membatalkan rencana lawatannya ke Irak dan Yordania karena pertimbangan keamanan.

Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap protes pembakaran Al Quran yang terjadi dalam aksi demonstrasi anti-Islam di Swedia dan Denmark.

Pada Sabtu 22 Juli 2023, ribuan warga Irak turun ke jalan-jalan Baghdad untuk menyuarakan protes atas perusakan Al Quran yang baru-baru ini terjadi.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 24 Juli 2023: Mama Rosa dan Elsa Rencanakan Ini untuk Jebak Mario

Protes ini juga menyebabkan Kedutaan Besar Swedia di Baghdad mengalami pembakaran, yang menjadi pemicu kekhawatiran akan adanya risiko protes lebih lanjut.

Selain itu, organisasi non-pemerintah Denmark di Irak juga menjadi sasaran protes dengan tindakan kekerasan.

Dalam menghadapi situasi yang semakin tidak stabil dan berbahaya, pihak keamanan Jerman menyarankan untuk membatalkan kunjungan Menteri Pistorius yang seharusnya berlangsung selama beberapa hari.

Baca Juga: TRAILER Ikatan Cinta 24 Juli 2023: Papa Surya Tahu Pelaku Teror di Kafenya, Wida Auto Ditahan tapi Devan...

Namun, meskipun kunjungan ini dibatalkan, pihak berwenang berencana untuk melaksanakannya di masa mendatang, kemungkinan pada kuartal keempat tahun ini.

Kejadian ini menunjukkan pentingnya menjaga keamanan dan keselamatan para pejabat pemerintah dalam melakukan kunjungan resmi ke negara-negara lain.

Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta 24 Juli 2023: Mario Salah Pilih Lawan, Nyalinya Dibuat Ciut Elsa yang 10 Kali Ganti Kulit

Semoga langkah-langkah pencegahan yang tepat dapat diambil agar kunjungan berikutnya dapat berjalan dengan aman dan lancar tanpa mengabaikan kebebasan berpendapat dan menyuarakan protes yang sah.***

Editor: Rahman Agussalim

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler