Terbongkar, Ternyata Amerika Rancang Ukraina untuk Perang dengan Rusia Sudah Sejak Lama

24 Februari 2023, 10:04 WIB
Presiden Rusia, Vladimir Putin. /Pixabay/Dimitro Sevastopol/

POTENSI BISNIS - Pernyataan Perwakilan Tetap Rusia untuk PBB, Vasily Nabeznya menggegerkan publik Internasional. Pasalnya Naveznya membongkar jika perang antara rusia dan ukraina memang sengaja direncanakan Amerika Serikat.

Bernyali besar, Nabeznya sengaja menuding Amerika Serikat dan Negara-Negara yang tergabung dalam NATO merupakan dalang di balik konflik yang sudah genap satu tahun di Jumat 24 Februari 2023 ini.

Sebagaimana dikutip PotensiBisnis.com dari kantor berita rusia, RIA.ru, pernyataan Nabeznya itu disampaikan dalam sidang khusus majelis umum PBB.

 

 

Baca Juga: Tes Psikologi: Pilih Gajah dalam Gambar, Cari Tahu Keberuntungan Berpihak pada Anda Beberapa Hari ke Depan

Agenda sidang itu membicarakan soal krisis Ukraina. Dengan tegas, Nabeznya mengungkap bahwa Ukraina disiapkan untuk menjadi pion melawan rusia dan sudah direncanakan sejak lama.

Nabeznya tak asal bunyi, ia mengetahui hal tersebut dari beberapa orang yang merupakan eks pejabat tinggi di negara-negara barat yang notabene tergabung dalam NATO.

Perjanjian Minsk yang disetujui oleh PBB menurut Nabeznya menjadi bukti jika ternyata perang ini sudah direncanakan sejak jauh jauh hari.

"Berkat pengungkapan terkenal oleh sejumlah mantan pemimpin Barat, sekarang tidak diragukan lagi bahwa di bawah kedok perjanjian Minsk yang disetujui oleh Dewan Keamanan (PBB)," ujar Nebeznya.

Baca Juga: Cek Fakta! Kerap Alami Cegukan Bisa Jadi Gejala Stroke hingga Kanker, Simak Penjelasannya

Nabeznya dengan lantang menyebut jika Barat sengaja memasang Ukraina sebagai pion untuk melawan Rusia.

"Barat dengan sengaja mempersiapkan Ukraina untuk perang melawan Rusia. Dengan persetujuan dan keterlibatan Amerika dan Eropa, rezim yang benar-benar otoriter dan lalim sedang dibentuk dan dipersenjatai secara konsisten di Kiev," katanya.

Nabezznya juga menyebut jika Amerika Serikat secara masif melakukan pergerakan di Ukraina untuk membenci pemikiran Rusia.

Padahal, sebagian besar rakyat Ukraina berbahasa Rusia, keturunan asli rusia dan memiliki kebudayaan yang relatif sama dengan Rusia.

Baca Juga: Mario si Anak Pejabat Pajak Pakai Selebrasi ‘Siuu’ Cristiano Ronaldo Saat Aniaya Putra Petinggi Ansor

Rusia juga ternyata memiliki sekutu yang berasal dari Milisi Rakyat Donetsk dan Luhansk.

Milisi ini mendukung penuh invasi militer Rusia di Ukraina. Ditemani Rusia, dua kelompok milisi ini menginginkan lepas dari Ukraina.

"Secara sistematis menghilangkan segala sesuatu yang condong ke oposisi dan segala sesuatu yang dapat dikaitkan dengan Rusia dengan cara apapun," ucap Nebeznya melanjutkan.

"Di negara di mana bahasa Rusia adalah bahasa asli untuk sebagian besar penduduk, dan yang selama berabad-abad ada dalam kesatuan budaya dengan negara kami," ungkapnya.***

Editor: Rahman Agussalim

Sumber: ria.ru

Tags

Terkini

Terpopuler