POTENSI BISNIS - Menghitung hari umat Islam akan menyambut datangnya momen Idul Adha.
Sebelum datangnya Idul Adha, ada amalan yang luar biasa pahalanya jika dikerjakan, yakni puasa Arafah.
Bagi yang belum mampu pergi haji dan berkurban, maka bisa menjalankan puasa Arafah yang tak kalah ganjaran pahalanya.
Baca Juga: Seorang Pelacur Bisa Dapat Jaminan Masuk Surga, Ustaz Adi Hidayat Ungkap Kisah Turunnya Rahmat Allah
Namun, dalam menjalankan puasa Arafah, sebaiknya bukan hanya menahan lapar, haus, dan seksual saja.
Seperti yang dikatakan Ustadz Adi Hidayat, kerjakan ibadah ini seperti orang yang wukuf di Arafah.
Apa yang dikerjakan orang yang wukuf di Arafah?
Mereka banyak bermuhasabah, mengoreksi dirinya, serta mengenali kekurangannya.
Baca Juga: SKAKMAT! Lontaran Pertanyaan Reyna Bikin Nino Mematung, Andin Geleng-geleng Kepala di Ikatan Cinta
"Arafah merupakan momentum untuk berpuasa dalam rangka mengenal segala kekurangan, kesalahan, bahkan dosa yang diperbuat," tulis Ustadz Adi Hidayat dikutip PotensiBisnis.com dari Instagram @adihidayatofficial.
Ustadz Adi Hidayat juga menuturkan bahwa sikap ini harus dibarengi dengan taubat kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Setelah itu, maka harus berjanji untuk tidak melakukan kesalahan dosa lagi di kemudian hari.
"Penyesalan dan janji inilah yang berpotensi menghapus dosa di masa lalu, sekaligus menjaga diri dari peluang dosa di masa datang," tutur Ustadz Adi Hidayat.
Baca Juga: Tes Psikologi: Pilih Bunga Favorit pada Gambar, Ungkap Seberapa Romantis Anda dalam Menjalin Cinta
Sebagaimana sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wassalam, bahwa:
"Puasa Arafah, aku berharap Allah dapat menggugurkan dosa setahun berlalu dan setahun yang akan datang."
Menurut Ustadz Adi Hidayat, orang yang berhasil menjalankan puasa Arafah tidak akan bangga dengan kelebihan yang ada dalam dirinya.
Lebih lanjut, orang yang berhasil menjalankan puasa Arafah akan terus menggali segala kekurangan yang ada dalam dirinya sehingga bisa dikoreksi.
Baca Juga: Ammar Nyatakan Cintanya Lewat Pesan Online, Andin Terkejut hingga Lakukan Ini, di Ikatan Cinta
Sehingga, orang tersebut berupaya menampilkan kenaikan yang mampu dipersembahkan.
Meskipun demikian, untuk melakukannya tidak semudah seperti membalikan telapak tangan.
"Butuh motivasi dan kesungguhan tingkat tinggi. Karena itu, kita diminta belajar dari jamaah haji yang menuju Muzdalifah usai ritual Arafah, yang mencari 'bekal' untuk melontari Aqabah, simbol nafsu yang mengendalikan sifat buruk manusia," tulis Ustadz Adi Hidayat.
Itulah anugerah dan hikmah dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala berikan pada momen Idul Adha.
Ustadz Adi Hidayat menuturkan sangatlah rugi bagi orang yang hadir di momen Idul Adha namun tidak mampu meraih hikmahnya.
"Bila dengan momen Idul Adha ini belum juga kita sadar untuk memperbaiki diri, dengan cara apalagi Allah harus menyadarkan kita untuk berubah, menjadi lebih baik," tulisnya.***