Mengkhawatirkan, 10 Warga Terdampak Letusan Gunung Semeru Belum Bisa Dievakuasi

5 Desember 2021, 15:23 WIB
Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati sedang mengunjungi korban erupsi Gunung Semeru.* /Antara/

POTENSI BISNIS - Gunung Semeru mengalami erupsi pada Sabtu sore, 4 Desember 2021 hingga membuat masyarakat berlari ketakutan menyelamatkan diri ke lokasi yang lebih aman.

Terlihat dalam video amatir viral, warga yang berhamburan lari berusaha menghindari gumpalan lava kecil dan asap abu yang pekat menghujani rumah rumah warga.

Meski demikian, masih terdapat warga yang terjebak di dusunnya masing-masing dan belum mengungsi ke lokasi pengungsian.

Baca Juga: Cegah Flu dan Berbagai Macam Penyakit Saat Musim Hujan dengan Tiga Minuman Sehat Ini

Berdasarkan pemaparan Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati menyatakan bahwa masih ada 10 orang yang belum mencapai titik pengungsian dan terjebak di dusun yang terdampak letusan Gunung Semeru.

Warga terdampak letusan Gunung Semeru tersebut berasal dari Dusun Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo.

Sebagaimana dikutip PotensiBisnis.com dari ANTARA Minggu, 5 Desember 2021, Wakil Bupati Lumajang menyatakan bahwa penyebab dari belum dievakuasinya 10 warga tersebut karena akses menuju ke dusun tersebut sulit dilalui oleh kendaraan.

Baca Juga: 3 Cara Ampuh Menurunkan Berat Badan dan Mudah Dilakukan, Buktikan!

"Sepuluh orang masih belum bisa dievakuasi karena lokasinya agak sulit, mobil tidak masuk lokasi karena lumpur sampai lutut," Ujar Indah.

Bupati Lumajang yang biasa disapa Bunda Indah tersebut mengungkapkan bahwa petugas penyelamat yang dibantu komunitas pengguna jeep tengah berusaha menyelamatkan warga dari Dusun Kobokan.

Melihat adanya kendala tersebut, Bunda Indah berharap agar Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengerahkan helikopter dalam proses evakuasi terutama pada daerah yang sulit dijangkau.

Baca Juga: BRI Salurkan Bantuan Tanggap Bencana Erupsi Gunung Semeru, Layanan Perbankan Berjalan Normal

Berdasarkan data pemerintah kabupaten, terdapat 300 warga Dusun Curah Kobokan yang sudah tiba di Balai Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro untuk mengungsi.

Wakil Bupati Lumajang tersebut mengungkapkan bahwa awan panas guguran Gunung Semeru berdampak pada rusaknya sebagian besar rumah warga.

Keadaan itu mengharuskan warga untuk  mengungsi ke tempat yang lebih aman agar terhindar dari zona erupsi.

"Hampir semua rumah hancur di Curah kobokan, sebagian besar (warganya) mengungsi di Balai Desa Penanggal," Ujarnya.

Baca Juga: Drama Ikatan Cinta Malam Ini: Kejadian Lama Terulang Lagi, Perjuangan Ricky pada Elsa Berujung Nahas

Bahkan, Bunda Indah menyatakan bahwa dampak letusan 4 Desember 2021 kali ini lebih parah dari letusan tahun lalu.

Oleh karena itu, lokasi posko darurat tidak lagi ditempatkan di Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh supaya menghindari dampak bencana yang lebih parah.

"Sekarang posko darurat tidak lagi dibangun di Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, untuk menghindari dampak yang lebih besar. Posko Kamar Kajang hanya difungsikan sebagai dapur umum Dinas Sosial Kabupayen Lumajang," Ujar Indah.

Berdasarkan data BNPB, erupsi Gunung Semeru hingga Minggu pagi telah menyebabkan 13 orang meninggal dunia dan puluhan orang terluka serta mengakibatkan kerusakan rumah warga.***

Editor: Awang Dody Kardeli

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler