PBB Ingatkan Krisis Pangan di Afghanistan, Qatar Kirimkan Bantuan

2 September 2021, 14:40 WIB
Ilustrasi: PBB Ingatkan Krisis Pangan di Afganistan, Qatar Kirimkan Bantuan.* /Reuters/Stringer/

 

POTENSI BISNIS - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) peringatkan krisis pangan Afghanistan pasca pengambil alihan kekuasaan oleh Taliban saat ini.

Hal ini disebabkan Taliban belum membentuk pemerintahan baru dan belum mendapatkan pengakuan internasional serta untuk mencegah dimulainya kembali sebagian besar bantuan asing.

PBB telah memberikan peringatan bahwa Afghanistan bisa saja menghadapi krisis pangan dalam waktu satu bulan.

Baca Juga: TES KEPRIBADIAN Gambar: Tikus atau Gajah yang Dilihat Pertama Kali? Temukan Jawaban Karakter Anda di Sini

Hal ini membuat satu dari tiga orang menderita kelaparan. Saat para penguasa Taliban di negara tersebut mencoba membentuk pemerintahan baru untuk menjalankan negaranya.

Ramiz Alakbarov selaku Koordinator Kemanusiaan PBB di Afghanistan menyampaikan bahwa situasi di Afghanistan dari perspektif kemanusiaan terus mengalami ketegangan.

Alakbarov menyampaikan pernyataannya pada hari Rabu kemarin, ia juga menambahkan bahwa lebih dari separuh anak-anak di Afghanistan harus berjuang untuk mendapatkan makanan berikutnya.

Baca Juga: Tes Kepribadian Gambar: Hitung Ada Berapa Kuda? Anda akan Tahu Usia dan Karakter Asli

Melansir dari Al Jazeera, harga pangan di Afghanistan mengalami kenaikan sekitar 50 persen, sementara untuk bahan bakar bensin meningkat sebanyak 75 persen dalam beberapa hari terakhir.

Dengan ditutupnya sebagian besar bantuan internasional, Alakbarov menunjukkan bahwa pelayanan pemerintah tidak dapat berfungsi dan pegawai negeri di Afghanistan tidak dapat menerima gaji mereka.

Hal tersebut dikarenakan Taliban belum membentuk pemerintahan baru dan belum mendapatkan pengakuan internasional, sehingga mencegah dimulainya kembali bantuan dari negara lain.

Baca Juga: Cara Menjaga Kulit Wajah agar Tidak Berjerawat, Simak Penjelasan dr Inneke

Sebelumnya pada hari Rabu, Taliban mengarak beberapa perangkat keras militer di Kandahar.

Mereka mengarak beberapa Perangkat keras militer termasuk Humvee dan kendaraan tempur lapis baja yang telah mereka rebut selama pengambilalihan Afghanistan.

Aljazeera melaporkan, satu helikopter Black Hawk juga terbang di atas Kandahar dalam beberapa hari terakhir.

Baca Juga: Ikatan Cinta 2 September 2021: Al Tak Terima Keputusan Andin, Perebutan Soal Hak Reyna pun Dimulai

Menurut Kantor Berita AFP, pilot helikopter tersebut adalah mantan tentara Afghanistan yang berada di bawah kontrol Taliban. Hal tersebut disebabkan karena Taliban kekurangan pilot.

Sementara itu, sebuah penerbangan Qatar Airways telah mendarat di Kabul. Pesawat Qatar Airways membawa tim yang akan membantu dalam operasional Bandara sebagai zona penyelamat untuk memberikan bantuan.

Pesawat Qatar Airways tiba di ibu kota Afghanistan untuk membantu melanjutkan operasi bandara.

Penerbangan Qatar Airways merupakan penerbangan pertama yang mendarat di Bandara Internasional Hamid Karzai Kabul sejak Taliban mengambil kendali penuh fasilitas tersebut pada Selasa dini hari.

Tim tersebut dikirim ke Kabul atas permintaan pemerintahan baru Taliban. Pesawat komersial Ariana Afghan Airlines, serta jet militer dan helikopter di bandara, diduga dirusak oleh pasukan AS yang keluar begitu saja dari Afghanistan sehari sebelumnya.

Ahmed Syar Rahat selaku direktur pemeliharaan Flag Carrier Negara Afghanistan mengatakan akan membutuhkan setidaknya $10 juta dan waktu satu bulan untuk mengembalikan pesawat ke kondisi layak terbang.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler