POTENSI BISNIS - Nabi Muhammad menjadi panutan dalam dunia wirausaha. Di berbagai momen, Nabi Muhammad selalu sukses dalam menjalankan setiap usaha yang dijalankan.
Nah, berikut potensibisnis.pikiran-rakyat.com sajikan tips cara Nabi Muhammad berjualan.
Dalam agama Islam, berdagang menjadi satu di antara kegiatan yang tak bisa dipandang sebelah mata.
Baca Juga: Perkiraan Cuaca di DKI Jakarta, Selasa 4 Mei 2021
Satu hadits terkenal berbunyi "Sembilan dari sepuluh pintu rezeki ada dalam perdagangan".
Diperkuat contoh Nabi Muhammad SAW yang merupakan seorang pedagang sejati.
Dunia wirausaha menjadi satu usaha berniaga yang sangat dianjurkan dalam Islam.
Baca Juga: Jadwal Samsat Keliling Hari Selasa, 4 Mei 2021 di Wilayah Bandung
Berikut ulasannya:
1. Usia 12 tahun
Rasulullah Nabi Muhammad sudah mulai berdagang sejak berusia 12 tahun.
Selama berdang, Nabi Muhammad suda memperlihatkan sifat-sifat terpuji sebagai pedagang.
Semenjak Rasul meninggal dunia, cara berbisnisnya menjadi banyak rujukan sahabat.
Dan setelah bertahun-tahun lamanya semenjak Nabi Muhammad meningga, tips berbisnis cara Nabi Muhammad banyak dicontoh muslim dan muslimah dari masa ke masa.
Baca Juga: Hotmat Paris Ngaku Minder, Buka-bukaan Soal Rahasia Kehidupan Syahrini di Paman Sam
2. Jujur dan sangat dipercaya
Seluruh umat Islam tahu Nabi Muhammad SAW ini memiliki sifat Al-Amin, yakni jujur dan bisa dipercaya.
Nah sifat luar biasa Nabi Muhammad menjadi branding dan rahasia sukses berdagang miliknya.
Banyak rekan bisnis Nabi Muhammad sangat percaya atas kejujuran dan layanan sangat baik yang diberikan Nabi Muhammad.
Nabi Muhammad dtidak pernah sekalipun berbuat zholim pada semua konsumennya.
Akibatnya, konsumen kerap merasakah kepuasan layanan yang diberi Nabi Muhammad.
3. Produk berkualitas
Nabi Muhammad selalu memasang harga sesuai dengan kualitas produk yang dijualnya.
Rasul tak terjebak dengan istilah banting harga saat dagangnnya tidak laku.
Banyak pedagang saat ini menawarkan harga jauh lebih murah dari pasaran, tapi produk berkualitas rendah.
Nabi Muhammad menjauhkan diri dari cra tersebut, karena beliau selalu mengutamakan kualitas produknya.
Dalam menjaga bisnisnya, Rasulullah benar-benar memperhatikan betul kualitas produk dan tak pernah menjual barang-barang cacat.
4. Untung yang wajar
Nabi Muhammad selalu memberikan harga pada jualannya dengan memerhatikan untung yang wajar.
Mayoritas penjual menawarkan harga lebih tinggi, tanpa memperhatikan produk dan harga.
Nah, hal itu jelas tidak dilakukan Nabi Muhammad SAW, karena hal tersebut tidak sesuai dengan anjuran Islam.***