Hardiknas 2 Mei 2021 Sekaligus Hari Istimewa untuk Ki Hadjar Dewantara

1 Mei 2021, 15:33 WIB
Memperingati Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2021, berikut kisah Ki Hajar Dewantara yang dikenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional /Hening Prihatini/Tangkap layar buku tematik kelas 4 Tema 4 Subtema 3

POTENSI BISNIS - Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tak lepas dari sosok perjuangan Ki Hadjar Dewantara.

Ki Hadjar Dewantara yang menjadi pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia pada era kolonialisme.

Hardiknas adalah hari yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia setiap tanggal 2 Mei dan juga diperingati sebagai kelahiran Ki Hadjar Dewantara, seperti yang dikutip dari Kemendikbud.

Baca Juga: Jangan Nekat Mudik Lebaran 2021, Kepolisian akan Kerahkan Ribuan Personel di Titik Penyekatan Ini

Ki Hadjar Dewantara, adalah sosok pahlawan nasional yang sangat dan dihormati sebagai bapak pendidikan nasional di Indonesia.

Ki Hadjar Dewantara yang memiliki nama asli R.M. Suwardi Suryaningrat dan lahir dari keluarga ningrat atau kaya di Yogyakarta, 2 Mei 1889.

Ia juga dikenal karena berani untuk menentang kebijakan pemerintah Hindia Belanda saat itu.

Di mana saat itu pemerintah Hindia Belanda hanya memperbolehkan anak-anak kelahiran Belanda atau orang kaya yang bisa mengenyam bangku pendidikan.

Baca Juga: Peringatan Hardiknas 2021, Saksikan Berbagai Acara dari Kemendikbud bersama Presiden Jokowi

Kritiknya saat itu kepada kebijakan pemerintah kolonial yang menyebabkan dia harus diasingkan ke Belanda.

Lalu setelah kembali ke Indonesia dia mendirikan sekolah Taman Siswa, Ki Hadjar Dewantara kemudian diangkat sebagai Menteri Pendidikan setelah kemerdekaan Indonesia.

Filosofinya yaitu Tut Wuri Handayani yang artinya di belakang memberi dorongan, dan digunakan sebagai semboyan dalam dunia pendidikan Indonesia dan kemudian Ia pun wafat pada tanggal 26 April 1959.

Baca Juga: LINK Streaming Drama Korea Vincenzo Episode 19 Subtitle Indonesia, Pertarungan Vincenzo Lawan Joon Woo

Ki Hadjar Dewantara selalu memiliki tiga semboyan yang selalu di terapkan dalam sistem pendidikan.

Secara utuh, semboyan itu dalam bahasa Jawa berbunyi ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani.

Arti dari semboyan tersebut adalah:

- Ing Ngarsa Sung Tulada: di depan, seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan yang baik

- Ing Madya Mangun Karsa: di tengah atau di antara murid, guru harus menciptakan prakarsa dan ide

- Tut Wuri Handayani: dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan.

Hingga kini, semboyan pendidikan Ki Hadjar Dewantara tersebut sangat dikenal di kalangan pendidikan Indonesia dan terus digunakan dalam dunia pendidikan rakyat Indonesia sampai saat ini.

Pada peringatan Taman Siswa ke 30 Ki Hadjar Dewantara mengatakan dengan gamblang menunjukkan apa yang seharusnya lahir dari sebuah proses pendidikan, yaitu “agar anak-anak berpikir sendiri”. Dengan begitu, mereka menjadi orisinal dalam berpikir dan bertindak.

Pendidikan dapat dianggap berhasil ketika anak mampu mengenali tantangan apa yang ada di depannya dan tahu bagaimana seharusnya mereka mengatasinya.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: Kemendikbud

Tags

Terkini

Terpopuler