Polisi di Garut Memburu Lelaki Paruh Baya yang Diduga Lakukan Asusila kepada Anak di Bawah Umur

6 April 2021, 23:45 WIB
Ilustrasi pencabulan. Biadab, seorang pria paruh baya diduga tega melakukan perbuatan amoral kepada anak di bawah umur di Kabupaten Garut. Pelaku (RS) masih DPO /Pikiran Rakyat/

POTENSI BISNIS - Seorang guru ngaji di Garut diduga melakukan hal biadab kepada anak di bawah umur. 

RS (41) diduga melakukan asusila kepada murid yang biasa mengaji kepadanya. 

Hal tersebut menyulut emosi warga yang melampiaskan kemarahan dengan merusak rumah RS. 

Baca Juga: Jadwal Acara TV, Rabu 7 April 2021 di SCTV, GTV dan Net TV

Hal itu dilakukan sebab, RS tak ditemukan saat warga mendatangi rumahnya. Kini, RS pun statusnya Daftar Pencarian Orang (DPO).

Kepolisian Resor Garut masih mencari RS yang diduga melakukan perbuatan amoral tersebut. 

"Pelaku pencabulan sudah tidak ada di rumah, dalam pencarian," kata Kepala Sub Bagian Humas Polres Garut Ipda Muslih Hidayat di Garut, Selasa 6 April 2021, dikutip dari Antara.

Baca Juga: Simak 6 Strategi Agar Bisa Move On Dari Mantan

Muslih warga yang sudah emosi meluapkannya dengan membakar rumah semi permanen yang biasa digunakan tempat untuk ngaji oleh pelaku di Desa Dangiang, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut.

Sejumlah polisi dan TNI, kata Muslih, langsung menuju lokasi kejadian, kemudian mencari RS  yang diketahui sudah tidak ada di kampung tersebut.

Aksi pencarian tersebut dilakukan bermula dari laporan orang tua korban yang melaporkan dugaan asusila oleh guru ngaji tersebut ke polisi.

Kasus tersebut sekarang ditangani oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Garut.

"Orangnya (pelaku) kabur, orang tua korban baru laporan ke SPKT jam 10.00 WIB," kata Muslih.

Muslih menyampaikan adanya aksi pembakaran bangunan semi permanen itu merupakan spontanitas warga yang kesal terhadap guru ngaji tersebut karena diduga telah berbuat asusila.

Dugaan asusila itu, kata Muslih, muncul karena korban menceritakan pengalaman pahitnya kepada orang tuanya, lalu keluarga korban dan warga lain menunjukkan kekesalannya dengan mendatangi rumah guru ngaji tersebut.

"Warga ini sudah lama curiga, tapi baru dapat bukti dari ucapan korban kemarin (Senin 5 April 2021) malam," pungkasnya.***

Editor: Muhammad Sadili

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler