Joe Biden Berencana Perbaiki Hubungan AS Palestina, Ini Tanggapan Kepala Partai Inisiatif Nasional

19 Maret 2021, 22:18 WIB
Tanggapan Kepala Partai Inisiatif Nasional Palestina tentang Rencana Joe Biden yang Ingin Memperbaiki Hubungan AS-Palestina /twitter.com/POTUS/

 

POTENSI BISNIS – Joe Biden, Presiden Amerika Serikat (AS) yang menjabat sebagai pemimpin negara sejak 20 Januari menyatakan akan memperbaiki hubungan antara Amerika Serikat dengan Palestina.

Joe Biden berencana untuk mengatur ulang hubungan AS-Palestina, yang sebelumnya terputus di masa pemerintahan Donald Trump.

Dikutip dari Aljazeera, AS berjanji akan menyalurkan bantuan ekonomi dan kemanusiaan sebanyak ratusan juta dolar untuk Palestina berdasarkan laporan dari The National, surat kabar yang berbasis di Uni Emirat Arab.

Baca Juga: Terlibat Prostitusi Online: Cynthiara Alona Dihukum 10 Tahun Penjara dan Didenda Miliaran Rupiah

Baca Juga: Fakta Menarik Persidangan Habib Rizieq Shihab: Ibu-ibu Hadir Jadi Pendukung

Baca Juga: Joe Biden Kesulitan Tarik Pasukannya di Afganistan karena Kesepakatan Donald Trump yang Tidak Baik

Ajudan presiden AS menyampaikan bahwa pemerintah juga berusaha untuk membuka kembali misi diplomatik Palestina di Washington, DC.

Dua tokoh (tidak disebutkan namanya) yang mengetahui tentang dokumen Departemen Luar Negeri mengatakan bahwa rencana ini masih dalam tahap awal kerja.

Ini menjadi dasar pembatalan pendekatan Trump yang dianggap cenderung memihak kepada Israel.

Ajudan presiden AS juga mengatakan bahwa mereka ingin menetapkan kembali solusi dua negara yang menjadi prioritas kebijakan AS terhadap konflik Palestina-Israel.

Visi dari kebijakan AS ini adalah untuk memajukan kebebasan, keamanan, serta kemakmuran bagi Israel dan Palestina dalam waktu dekat.

Berdasarkan dokumen Departemen Luar Negeri yang telah disebutkan sebelumnya, bantuan untuk warga Palestina dalam masa pandemi COVID-19 sebanyak lima belas juta Dolar akan diumumkan pada akhir Maret.

Mustafa Barghouti, Kepala Partai Inisiatif Nasional Palestina, menyampaikan bahwa AS dengan segala kemampuannya sangat mungkin bisa menekan pihak Israel.

“Mereka bisa memaksa Israel untuk segera menghentikan aktivitas kolonisasi dan juga memaksa Israel untuk mengatakan bahwa mereka akan menyingkirkan pemukiman yang menghalangi kemungkinan berdirinya negara Palestina,” ujar Mustafa.

“Jika mereka mau, jika mereka punya kemauan, mereka bisa melakukannya,” sambungnya.

Mustafa menegaskan bahwa AS tidak dapat mengklaim sebagai perantara yang jujur karena mereka benar-benar memihak ke satu sisi, yaitu Israel.

“Apa yang bisa mengubah pandangan politik (terhadap AS) adalah posisi Amerika yang berbeda, khususnya memblokir kolonisasi, memaksa Israel untuk menghentikan permukiman, (dan) mengancam Israel bahwa akan ada sanksi jika terus membangun permukiman,” kata Mustafa.

“Jika tidak, (AS) hanya membuang-buang waktu saja,” tambahnya.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: The Guardian Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler