Ada Kabar Pembekuan Darah? Ini Alasan Pemerintah Indonesia Tunda Distribusi Vaksin AstraZeneca

17 Maret 2021, 19:17 WIB
Pemerintan Indonesia resmi menunda pendistribusian vaksin AstraZeneca untuk memastikan keamanan dan ketepatan.* /Reuters/Dado Ruvic

POTENSI BISNIS – Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan akhirnya resmi menunda pendistribusian vaksin AstraZeneca.

Namun tidak seperti kabar sebelumnya, penundaan distribusi ini bukan karena kabar adannya pembekuan darah pada pengguna vaksin AstraZeneca di negara lain.

Latar belakang ditundanya distribusi ini karena Pemerintah mengedepankan azas kehati-hatian.

Baca Juga: Susu Kambing Ternyata Memiliki Manfaat Protein, Ini Penjelasannya

Baca Juga: Geram Ditanya Masuk Penjara Wanita atau Bukan, Lucinta Luna: Kata Hatiku Aku Wanita, Jangan Tanya Lagi

Kiranya itu lah yang diungkapkan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito terkait keputusan tersebut dalam siaran pers diterima, Rabu 17 Maret 2021, dikutip dari PMJ News.

"Alasan penundaan bukan semata adanya temuan pembekuan darah oleh beberapa negara. Melainkan karena pemerintah ingin lebih memastikan keamanan dan ketepatan kriteria penerima vaksin AstraZeneca," katanya.

Selain itu, pemerintah juga menurut Wiku ingin memastikan terkait quality control, melihat rentang waktu penyuntikan vaksin AstraZeneca oleh Badan POM.

Baca Juga: Geram Ditanya Masuk Penjara Wanita atau Bukan, Lucinta Luna: Kata Hatiku Aku Wanita, Jangan Tanya Lagi

Meski sebelumnya World Health Organization (WHO) menyatakan rentang waktu penyuntikan dosis kedua AsteaZaneca antara 9 - 12 minggu dari dosis pertama.

Hal ini dilakukan juga untuk melihat apakah kriteia penerima vaksin AstraZeneca ini sama dengan vaksin sebelumnya yang tengah digunakan Indonesia.

"Jadi saat ini Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM), Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan para ahli sedang melihat kembali, apakah kriteria penerima vaksin AsteaZaneca akan sama dengan kriteria vaksin Sinovac dan Biofarma," kata Wiku.

Baca Juga: Pembukaan Kongres XXXI HMI, Jokowi: HMI Harus Jadi Pelopor Bangsa Indonesia

Penentuan kelompok yang diprioritaskan menerima vaksin tersebut akan dilakukan setelah ada rekomendasi terkait vaksin AstraZeneca.

"Hasil dari evaluasi keamanan serta penentuan kriteria vaksin AstraZeneca, selanjutnya akan diinformasikan oleh Kementerian Kesehatan dan Badan POM," ucap Wiku.

Terkait vaksin AstraZeneca, sebelumnya beredar kabar bahwa vaksin ini bermasalah karena adanya laporan soal pembekuan darah yang terjadi kepada sejumlah penerima vaksin.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Besok Kamis, 18 Maret 2021: Taurus Komunikasi yang Baik, Cancer Perlu Banyak Istirahat

Akibatnya, beberapa negara pun meghentikan sementara penggunaan vaksin, seperti seperti Denmark dan Norwegia.

Dikutip dari ANTARA, tanggapan lain datang dari Kanada, di mana pihak otoritas Kanada mengatakan bahwa vaksin AstraZeneca aman.

"Health Canada mengetahui adanya laporan peristiwa buruk di Eropa menyusul imunisasi vaksin Covid-19 AstraZeneca, dan akan meyakinkan warga Kanada bahwa khasiat vaksin tersebut masih lebih dominan ketimbang risikonya," kata Departemen Kesehatan pada Kamis 11 Maret 2021.

Diketahui Kanada telah menerima 500 ribu dosis vaksin AstraZeneca dan berencana untuk kembali memperoleh 1,5 juta dosis berikutnya pada Mei.

Bahkan pemerintah federal kabarnya telah memesan 20 juta dosis vaksin AstraZeneca.

"Hingga kini, tidak ada peristiwa buruk terkait vaksin Covid-19 AstraZeneca... yang dilaporkan ke Health Canada atau Public Health Agency of Canada," katanya.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: PMJ News ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler