Ini Dugaan Sementara Penyebab Kecelakaan Maut Bus Pariwisata di Sumedang yang Sebabkan 27 Orang Meninggal

11 Maret 2021, 15:20 WIB
Dishub ungkap fakta terkait Kecelakaan Bus Maut di Sumedang, pembatas jalan yang tak kuat tahan laju bus /PMJ News

POTENSI BISNIS – Penyebab kecelakaan bus pariwisata Sri Padma Kencana masih terus diselidiki pihak berwenang, dugaan sementara akibat pagar pengaman jalan yang tak kuat menahan laju bus.

Bus naas tersebut terjun ke jurang sedalam 20-25 meter di Kabupaten Sumedang pada Rabu 10 Maret 2021 malam.

Akibat dari insiden tersebut, sebanyak 27 orang meninggal dunia.

Baca Juga: 5 Barang yang Wajib Ada di Kamar Tidur agar Makin Betah saat Nonton Drama Korea

Kecelakaan maut tersebut langsung menjadi perhatian semua, termasuk pihak Dinas Perhubungan dan Kepolisian.

Apalagi, dari data yang terhimpun ditemukan ternyata guard rail atau pagar pengaman jalan di Tanjakan Cae, Kabupaten Sumedang, memang tak kuat menahan bus tersebut.

Kondisi tersebut yang menyebabkan bus itu jatuh ke jurang, dan menyebabkan banyak korban jiwa.

Baca Juga: Hikmah Isra Miraj yang Dilakukan Nabi Muhammad SAW dalam Kehidupan Sehari-hari, Ini Penjelasannya

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat, Hery Antasari mengatakan, jika di lokasi tersebut memang rawan kecelakaan.

"Jalur Tanjakan Cae memang rawan kecelakaan, guard rail itu sudah ada (terpasang). Tapi, guard rail ini tak cukup kuat menahan laju bus hingga akhirnya terjun ke jurang," kata Hery, dikutip dari Antara, Kamis 11 Maret 2021.

Hery yang langsung datang ke lokasi ingin memastikan tak ada lagi kejadian serupa di waktu yang akan datang.

"Kami akan evaluasi semuanya untuk penanganan jangka pendek hingga jangka panjangnya, termasuk evaluasi keberadaan guard real, kontur jalan, hingga rambu-rambu lalu lintas yang tersedia," katanya.

"Semua opsi teknis sedang kita dalami. Bahkan kalau perlu kita bangun gate away jalur penyelamat. Kami juga akan perbanyak rambu-rambu lalu lintas di sekitar lokasi kejadian," sambungnya.

Di sisi lain, Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Ahmad Dofiri menjelaskan bahwa jalur alternatif Garut-Sumedang melalui Wado bukan untuk kendaraan besar seperti bus.

"Jalan ini memang tidak untuk bus besar seperti ini," kata Ahmad Dofiri di lokasi kecelakaan, Kamis 11 Maret 2021.

Biasanya memang jalur ini ramai digunakan ketika Jalur Lingkar Nagreg masih belum selesai dibangun beberapa tahun silam.

Menurutnya jalur itu merupakan jalur alternatif yang menghubungkan antara jalur selatan menuju jalur utara dari wilayah Priangan Timur Jawa Barat, maupun sebaliknya.

"Yang biasa dipakai waktu (lingkar) Nagreg belum beres. Ini alternatif pengalihan Nagreg bisa melalui Wado," katanya.

Pihaknya menduga sopir bus pariwisata tersebut belum memahami jalur yang akan dilewatinya.

"Ini kelihatannya tidak terbiasa, kan bus pariwisata. Artinya bukan bus regulernya, saya yakin tidak paham juga bahwa jalurnya untuk kendaraan biasa," katanya, dikutip dari PMJ News.

Bus bernomor polisi T 7591 TB ini membawa rombongan karya wisata dan ziarah SMP IT Muawanah, Kabupaten Subang.

Kecelakaan terjadi saat rombongan dalam perjalanan pulang menuju Kabupaten Subang.

Tim SAR bersama kepolisian dan yang lainnya sudah mengevakuasi seluruh korban dari bus tersebut.

Tercatat sebanyak 27 orang meninggal dunia, sementara 39 orang lainnya mengalami luka-luka.***

 

Editor: Muhammad Sadili

Sumber: PMJ News ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler