Update, Gunung Merapi Luncurkan 10 Kali Lava Pijar dalam Waktu 6 Jam Terakhir

21 Februari 2021, 09:15 WIB
Gunung Merapi terpantau mengeluarkan sejumlah guguran lava pijar, Sabtu 20 Februari 2021. /Twitter.com/@bpptkg

POTENSI BISNIS - Gunung Merapi meluncurkan lava pijar sebanyak 10 kali dalam 6 jam terakhir. 

Pemantauaan selama 6 jam tersebut mulai pukul 18.00 WIB sampai dengan pukul 24.00 WIB, Sabtu 20 Februari 2021.

Dari 10 kali guguran lava pijar tersebut jarak luncur paling jauh sampai 1.000 meter atau sejauh satu kilometer dari puncak Gunung Merapi.

Baca Juga: Sejarah HPSN: Hari Peduli Sampah Nasional 21 Februari 2021, Refleksi Tragedi Leuwigajah

Menurut data BPPTKG yang dikutip PotensiBisnis.com dari akun Twitter @BPPTKG, status Gunung Merapi waspada. 

Data yang diunggah, hari, Minggu, 21 Februari 2021 pukul 00.27 WIB, menyampaikan guguran lava pijar Gunung Merapi untuk pertama kalinya meluncur ke arah hulu Kali Sat di sisi barat daya Gunung Merapi.

Luncuran lava pijar yang pertama kali ke arah hulu Kali Sak itu terjadi pada pukul 20.37 WIB dengan jarak luncur mencapai 1.000 meter selama 113 detik dengan amplitudo 30 milimeter.

Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani Sebut APBN 2021 Senilai Rp688,33 T Terdapat Dukungan UMKM

Meski ada perubahan terbaru arah luncur lava pijar Gunung Merapi tersebut, namun menurut BPPTKG, tidak mengubah rekomendasi.

BPPTKG mengatakan tak mengubah mengenai ancaman bahaya erupsi Gunung Merapi seperti yang disampaikan selama ini.

“Aktivitas guguran ini tidak mengubah rekomendasi,” cuit BPPTKG dikutip PotensiBisnis.com dari @BBPTKG yang diunggah pukul 00.27 WIB hari Minggu dini hari 21 Februari 2021.

Menurut BPTKG, meski ada perubahan terbaru aktivitas Gunung Merapi berupa perubahan arah guguran lava pijar.

Namun ancaman bahaya erupsi Gunung Merapi tetap sama.
Dua potensi bahaya dari aktivitas Gunung Merapi itu adalah guguran lava dan awan panas.

Keduanya mengarah ke sektor selatan–barat daya meliputi Kali Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng dan Putih dengan jarak paling jauh lima kilometer.

Dari 10 kali luncuran lava pijar pada hari Sabtu 20 Februari 2021 antara pukul 18.00 WIB sampai dengan 24.00 WIB tersebut.

Sembilan kali di antaranya mengarah ke arah hulu Kali Boyong dan Krasak dan sekali ke Kali Sat.

Guguran lava pijar terlihat jelas karena saat itu cuaca di sekitar Gunung Merapi cerah hingga berkabut.

“Aktivitas Guguran Lava Pijar Gunung Merapi Tgl 20 Februari 2021 pukul 18.00-24.00 WIB. Pada periode ini cuaca di sekitar Merapi cerah hingga berkabut," cuit BPPTK. 

"Guguran lava pijar teramati sebanyak 10 kali dengan jarak luncur maksimal 1000 meter ke arah hulu Kali Boyong & Krasak,” lanjutnya. 

Guguran lava pijar Gunung Merapi pertama kali terjadi 4 Januari 2021 sejak status Gunung Merapi naik ke level III atau status Waspada pada 5 November 2020 hingga sekarang.

Dan sejak itu, menurut BPPTKG, untuk pertama kalinya guguran lava pijar Gunung Merapi mengarah ke hulu Kali Sat atau di sisi barat daya Gunung Merapi.

Hal ini terjadi pada pukul 20.37 WIB dengan amplitudo 30 mm, durasi 113 detik dan jarak luncur 1000 meter.

“Untuk pertama kalinya guguran lava pijar teramati meluncur ke arah hulu Kali Sat di sisi barat daya Gunung Merapi," tulisnya. 

"Guguran terjadi pada pukul 20.37 WIB dengan amplitudo 30 mm, durasi 113 detik, dan jarak luncur 1000 meter,” tulis BPPTKG dalam cuitan di akun Twitter @BPPTKG.

Menurut BPPTKG, meski ada perubahan arah guguran lava pijar Gunung Merapi, namun baik rekomendasi maupun potensi ancaman bahaya Gunung Merapi tidak berubah alias tetap sama.

Yakni guguran lava dan awan panas pada sektor selatan–barat daya yang meliputi Kali Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng dan kali Putih. Dan jarak maksimal sejauh lima kilometer.

Sementara bila terjadi letusan eksplosif lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak.***

Editor: Muhammad Sadili

Sumber: BPPTKG

Tags

Terkini

Terpopuler