Menteri Pertanian Minta Pemda Tak Rekayasa Jumlah Korban Gempa Sulbar: Saya Lihat yang Suka Merekayasa

23 Januari 2021, 21:03 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL). /Instagram.com/@syasinlimpo/

POTENSIBISNIS – Pemerintah daerah (Pemda) diminta untuk tidak merekayasa jumlah korban gempa Sulawesi Barat (Sulbar).

Kiranya itulah yang disampaikan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Hal itu dia sampaikan saat kunjungannya di posko tanggap darurat penanganan bencana alam Sulawesi Barat di Kabupaten Mamuju, Sabtu 23 Januari 2021.

Baca Juga: BLT BPJS Ketenagakerjaan Termin 3 Tahap 1 Tahun 2021, Sudah Mencapai 98,91 Persen

Menurutnya jika hal itu memang terjadi maka hal tersebut dapat menjadi sumber bencana-bencana berikutnya.

“Jangan merekayasa bencana, kalau bencana korbannya lima, jangan dibilang 100, itu bahaya,” kata Syahrul. Dikutip Potensibisnis.com dari ANTARA.

Hal itu dia sampaikan bukan tanpa dasar, namun Syahrul mengingat pengalamanya dulu yang sempat menjadi kepala daerah selama 25 tahun, yang 10 tahun di antaranya menjadi Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan.

“Saya bekas kepala desa, bekas camat dan saya lihat yang suka merekayasa bencana, datang bencana berikutnya,” kata Syahrul.

Baca Juga: Kim Young Dae Akhirnya Tampil di Film 'True Beauty', Ternyata Jadi Sosok Ini

Di hadapan Menteri Pertanian, Sekretaris Provinsi Sulawesi Barat Muhammad Idris menyatakan jumlah korban meninggal dunia tercatat sebanyak 91 jiwa.

320 jiwa dengan luka sangat berat yang saat ini dirawat di sejumlah rumah sakit, 426 jiwa luka berat, 240 jiwa luka sedang, dan 2.703 jiwa luka ringan.

Sebelumnya juga Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat berkunjung ke Sulawesi Barat untuk meninjau penanganan gempa pada Selasa 19 Januari 2021.

Agenda Jokowi di Sulawesi Barat ialah mengunjungi beberapa lokasi yang terkena dampak gempa. Seperti kantor Gubernur Sulawesi Barat, posko pengungsian, dan beberapa lokasi yang terdampak gempa berkekuatan 6,2 magnitudo pada Jumat 15 Januari 2021 lalu.

“Saya datang untuk memastikan bahwa proses evakuasi, bantuan kepada masyarakat, logistik untuk pengungsi, dan tenda-tenda pengungsi terkelola dengan baik. Ini yang ingin saya pastikan dengan datang ke sini,” ujarnya di Stadion Manakarra, pada Selasa 19 Januari 2021. Dikutip Potensibisnis.com dari Setkab.

Jokowi memastikan bahwa pemerintah pusat akan memberikan bantuan untuk mengembalikan infrastruktur seperti semula.

“Tadi saya sudah sampaikan ke Gubernur, untuk gedung-gedung pemerintah yang roboh, setelah diaudit, nanti segera pemerintah pusat akan bangun kembali,” kata Jokowi.

Baca Juga: Jika Vaksin Covid 19 Ditolak, dr. Tirta: Fasilitas Kesehatan Kita OTW Kolaps

Presiden juga sempat singgah di sebuah lokasi perumahan tak jauh dari Stadion Manakarra di mana banyak rumah warga yang ambruk akibat bencana gempa.

Sama seperti pemberian dana stimulan bagi rumah yang rusak akibat banjir di Kalimantan Selatan, Jokowi juga mengatakan bahwa pemerintah pusat akan memberikan bantuan serupa.

“Untuk rumah penduduk yang roboh, pemerintah akan membantu untuk yang rusak berat Rp50 juta, rusak sedang Rp25 juta, dan rusak ringan Rp10 juta,” ucapnya.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan status penanganan bencana gempabumi dengan magnitudo 6,2 di Sulawesi Barat sebagai tanggap darurat.

Gubernur Sulawesi Barat telah menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi selama 14 hari yang terhitung dari tanggal 15 Januari 2021 sampai 28 Januari 2021 berdasarkan Surat Nomor 001/Darurat-68/5/2021.***

Editor: Rahman Agussalim

Tags

Terkini

Terpopuler