Pencarian Korban Sriwijaya Air SJ182, Kondisi Penyelam Dalam Bahaya, Operasi Dihentikan

21 Januari 2021, 19:00 WIB
Dokumentasi. Sejumlah prajurit TNI AL melakukan persiapan di atas geladak KRI Teluk Gilimanuk-531 untuk pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 pada Minggu, 9 Januari 2021. Operasi pencarian korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 terpaksa dihentikan sementara lantaran faktor cuaca pada Kamis, 21 Januari 2021. /Antara Foto/M Risyal Hidayat/

POTENSIBISNIS.COM - Operasi pencarian korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ182 terpaksa dihentikan sementara. Hal itu lantaran ada indikasi membahayakan penyelam saat mereka berada di bawah maupun di atas air laut.

Pencarian korban Sriwijaya Air SJ182 hingga hari masih terus dilakukan. Namun, sejumlah kendala menjadi penghambat proses pencarian puing maupun korban kecelakaan pesawat tersebut.

Pencarian puing pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak yang jatuh di Kepulauan Seribu itu beberapa kali tehentin lantaran terkendala jarak pandang dan arus kencang.

Baca Juga: UPDATE: Daftar Korban Sriwijaya Air SJ 182 yang Teridentifikasi Tim DVI Polri

Faktor cuaca

Direktur Operasi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Brigjen TNI Rasman MS, mengatakan faktor cuaca yang diwarnai hujan menjadi kendala utama para penyelam.

Hal itu dikatakannya bisa mengancam keselamatan para penyelam saat bertugas melakukan pencarian.

“Faktor cuaca, bahaya kalau menyelam dalam kondisi begini,” ujar Rasman di Jakarta pada Kamis, 21 Januari 2021, seperti dikuti PotensiBisnis.com dari Antara.

Baca Juga: Penjelasan Google Soal SOS Minta Tolong di Pulau Laki, Benarkah dari Penumpang Sriwijaya Air SJ182?

Membahayakan penyelam

Dalam kesempatan yang sama, Pasops Satgasla SAR TNI AL, Letkol Laut (P) Faruq Dedy menyebutkan kendala cuaca, baik di atas permukaan maupun bawah air cukup menyulitkan tim penyelam.

Hal yang pali dirasakan adalah soal terbatasnya jarak pandang para penyelam dari unsur Dislambair, Kopaska, Denjaka dan Yontaifib, yakni hanya sekitar 10-20 sentimeter.

Selain itu, namun gelombang air beberapa hari terakhir dinilai kurang baik dengan ketinggian lebih sampai dua meter di atas permukaan air.

Baca Juga: RS Polri Terima 310 Potongan Jenazah Korban Pesawat Sriwijaya Air SJ 182

“Arusnya cukup kencang sehingga penyelam menunggu waktu yang tepat makanya tidak signifikan pengambilan materialnya,” ujar Faruq.

Namun, dalam hari terakhir setelah diperpanjang pencarian pesawat dan korban jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182 ini, tetap berlangsung dengan mengutamakan keselamatan para penyelam.***

Editor: Awang Dody Kardeli

Tags

Terkini

Terpopuler