Jarang Terdengar, Ternyata Menhan Prabowo Subianto Lakukan Hal Ini untuk Negara

16 Januari 2021, 14:24 WIB
Menhan RI, Prabowo Subianto. /instagram.com/prabowo/


POTENSIBISNIS - Prabowo Subianto (Menhan) saat ini tampak begitu fokus dalam mengemban amanah yang diberikan kepadanya.

Prabowo pada 2020 lalu tampak sibuk bepergian ke luar negeri dalam urusan belanja senjata dan pesawat tempur untuk menunjang bidang pertahanan Tanah Air.

Sedangkan pada 2021 saat ini, memang tidak terlalu tersorot oleh media namun Prabowo ternyata memiliki kabar mengejutkan.

Baca Juga: Lagi! Kemensos Salurkan Bantua Rp1,7 Miliar untuk Korban Gempa Sulbar

Prabowo Subianto rupanya tengah sibuk merumuskan kebijakan pertahanan Indonesia 2021 berdasarkan empat aspek.

Empat aspek yakni prediksi ancaman, doktrin pertahanan negara, kondisi geografis negara serta kebijakan negara dalam mendukung kepentingan nasional.

Dari keempat aspek tersebut, Prabowo membentuk sembilan skema kebijakan pertahanan negara sebagai penyelenggaraan kegiatan ke depan.

Baca Juga: Mbak You Klarifikasi Soal Ramalan Jokowi Lengser 2021, Muannas: Sesat Bener Ngelesnya

Kesembilan kebijakan itu disampaikan Prabowo dalam Rapat Pimpinan (Rapim) Kemhan, di Kantor Kemhan, Jakarta, Rabu 13 Januari 2021 yang dikutip PotensiBisnis.com dari Antara.

Ada pun sembilan kebijakan pertahanan sebagai berikut:

1. Melanjutkan penanganan pandemik Covid-19 melalui peningkatan kapasitas pertahanan berupa sarana prasarana serta layanan kesehatan Rumah Sakit Kemhan dan TNI

2. Penyiapan Sumber Daya Manusia Pertahanan Negara melalui pembentukan program Sarjana S1 Unhan.

Baca Juga: Alhamdulillah, BSU Rp1,8 Juta bagi Guru Madrasah Cair, Segera Login simpatika.kemenag.go.id.

3. penguatan fungsi pembinaan sumber daya pertahanan dan pembangunan cadangan logistik nasional.

4. Melanjutkan pembangunan postur TNI untuk pemenuhan kekuatan pokok melalui modernisasi Alutsista matra darat laut dan udara, serta pengembangan personel dengan menerapkan prinsip kebijakan ‘right sizing’ dan ‘proportional grows” disesuaikan dengan pengembangan satuan TNI.

5. Pembentukan komponen cadangan matra darat, matra laut serta matra udara yang disesuaikan dengan kebutuhan matra untuk memperkuat komponen utama.

6. Penguatan kerja sama pertahanan dan keamanan khususnya dengan negara-negara ASEAN dan kawasan Pasifik Selatan.

7. Penguatan pertahanan di wilayah-wilayah Selat strategis dengan memperkuat ‘costal misile defence system’ dan ‘costal survillance system’

8. Pengembangan industri pertahanan nasional melalui peningkatan promosi kerja sama dan mengimplementasikan kebijakan imbal dagang, kandungan lokal untuk meningkatkan kemampuan industri

9. Pembangunan wilayah pertahanan yang bertumpu pada pulau-pulau besar secara mandiri, dengan penyiapan cadangan pangan, air, energi dan sarana prasarana nasional lainnya guna mewujudkan pusat logistik pertahanan yang tersebar di seluruh NKRI.

Prabowo mengatakan bahwa perkembangan lingkungan telah menciptakan spektrum ancaman, tantangan dan risiko yang kompleks.

Sehingga, menurutnya hal itu dipahami oleh unsur pertahanan negara.

“Kompleksitas ancaman perlu dipahami dan dimengerti oleh segenap unsur pertahanan negara. Untuk itu, Kementerian Pertahanan terus mengembangkan strategi dan kebijakan pertahanan negara serta implementasinya,” kata Prabowo.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler